Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dia Terang Temaram

16 Oktober 2023   15:00 Diperbarui: 16 Oktober 2023   15:03 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170818201832-85-235755/pemerintah-akan-terbitkan-aturan-soal-pertamini

Dia selalu menganggap siluet adalah kata yang paling cantik, seperti cahaya yang menyinari huruf-huruf hitam di kepalanya dengan anggun nan klasik.

Kemudian dia menjadi sebuah siluet, hanyalah sesosok hampa yang menari di bawah lampu jalan, menyelinap masuk dan keluar dari gerbang pagar terkunci yang dibuka dengan hati-hati, mengikuti simfoni alarm disusul pintu mobil dibanting berkali-kali.

Dia hanyalah sosok yang murni, sepasang kaki bersepatu datar berdansa waltz sendirian di jalan-jalan paving block berwarna kelabu, berkilauan dengan sia-sia mengejar kejayaan masa lalu di tengah malam bulan Oktober yang setengah matang.

Seekor laron mengelilingi nyala berkedip-kedip di ujung hidung pompa bensin eceran Pertamini.

Cikarang, 16 Oktober 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun