Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 103: Beban Dunia

30 Juli 2023   10:33 Diperbarui: 30 Juli 2023   10:35 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Langit-langit putih. Cahaya merayap masuk pada sudut yang aneh melalui tirai dan menabrak dinding menjadi formasi geometris abstrak. Rasanya bermakna, meski dia tak tahu maknanya.

Dia segera tahu bahwa ketika dia mengangkat kepalanya, bebannya. Rasa sakit. Dunia.

Dia menolak, tahu betul bahwa dia tidak akan bisa melakukannya selamanya. Itu adalah rasa sakit yang indah dari momen yang tidak berkelanjutan yang menghantui para penyair dan manusia.

Dia tersenyum.

"Hei," sebuah suara pelan terdengar di sisinya, "kamu sudah bangun?"

Dia telanjang. Dia merasakan balutan kain di pahanya. Dia tahu.

Dan sekarang dia ingat, sebagian besar.

Dia membiarkan matanya terpejam dan meremas tangan yang memegangnya.

Dia tidak berani bergerak.

Beban dunia bisa menunggu sebelum melumatnnya menjadi bentuk yang tidak dikenalnya. Semuanya bisa menunggu, termasuk bebannya  sendiri.

Bandung, 30 Juli 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun