Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: Terdampar (Part 40)

2 Mei 2023   23:16 Diperbarui: 2 Mei 2023   23:17 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Apa itu tadi?" Bulu kuduknya berdiri. Miko dan Zaki saling bertukar pandang.

"Hei, Zak. Lu kan udah sering keliling rimba dengan mama lu, "kata Miko. "banatang apa yang suaranya serem gitu?"

"Nggak bisa mastiin. Gue harus dengerin sekali lagi."

Miko mengguncang bahu Tiwi. " Kedengarannya seperti singa."

Itu adalah sesuatu yang tidak ingin didengar Tiwi. Bulu kuduknya kembali berdiri tegak. "Nggak mungkin, Mustahil. Singa Cuma ada di Afrika atau India... betul kan, Zak?"

Dengan alis terangkat, Zak menatap ke hutan. "Kurang lebih."

Miko berlari menuju hutan tanpa berpikir dua kali.

Tiwi menatap Zaki, dan dia hanya menggelengkan kepalanya dan mengangkat bahu.

Mengapa Miko selalu harus membuktikan sesuatu? Atau apakah dia benar-benar menyukai bahaya dan mengambil risiko?

"Yo, Mik!" Tiwi berteriak. "Kamu mau kemana?"

"Gue mau ngecek, singa apa bukan!" Miko balas berteriak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun