Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kisah Para Ksatria Mawar - 2. Pruniaka

1 Maret 2023   06:06 Diperbarui: 1 Maret 2023   07:14 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.reddit.com

Ketika ditanya untuk apa, dia hanya tersenyum.

Mereka mengatakan kepadanya bahwa dia hanya punya sisa beberapa hari lagi, sampai tentara tuan barunya cukup kelaparan.

Ketika para induk-matron membawa para gadis keluar saat fajar di hari pertengahan musim panas, Pruniaka berdiri terakhir di barisan. Satu demi satu, gadis-gadis yang mendahuluinya berdiri di dekat tiang. Nama-nama mereka dipanggil, mereka diberkati oleh seorang perwira sekaligus imam Pengawal Raja, dan kemudian mereka dibawa ke kehidupan yang baru dan jauh bersama para perwira.

Akhirnya giliran Pruniaka. Matron induknya menjepit lengan Pruniaka dengan cengkeraman besi saat mereka mendekati tiang. Setengah dari seratus pasang mata mengawasi, was-was pada apa yang akan terjadi.

Ketika dia sampai di tiang, Pruniaka memutar dalam cengkeraman induk-matron, menggerakkan telapak tangannya ke hidung wanita yang lebih tua itu dengan pukulan yang disebut meremas apel, lalu wanita itu rubuh dan sekarat, tersungkur di samping tiang besi.

Pruniaka naik ke atas perut matron, yang mengangkat bagian atas kepalanya sehingga melebihi ketinggian tiang besi.

Kejadian itu bertahun-tahun yang lalu, sebelum Pruniaka menemukan tempatnya sebagai Ksatria Aprikot. Dia tidak pernah membunuh lagi. Seumur hidup menanggung pembunuhan pertamanya itu, berdiri sendiri untuk diberi tempat di akhirat. Tapi dia selalu membawa harga dirinya yang lebih tajam daripada pedang mana pun, dan ditakuti di seluruh wilayah karena tersohor pintar dan kejam.

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun