Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rasa Bersalah

27 Februari 2023   09:47 Diperbarui: 28 Februari 2023   07:33 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Faktanya, suaminya berada lima puluh kilometer jauhnya di pinggiran kota yang sangat mirip dengan rumahnya bersama Norma, sehingga kadang-kadang membuatku takut menunggu Syauki mengulang perbuatannya lagi, untuk keluar dari putaran kehidupan yang membosankan ke putaran yang membosankan berikutnya, memangsa para perawan tua.

Aku memastikan tidak punya teman perawan tua. Syauki tampak cukup bahagia untuk menghancurkan pernikahannya sendiri, meski masih ragu untuk merusak rumah tangga orang lain.

"Dan apakah kamu masih bersama, siapa namanya?" Norma masih lanjut bicara. "Ricky, bukan?"

"Tidak, bukan," jawabku. Artinya tidak dan bukan.

"Oh, tidak," katanya, "ternyata jalan hidup tidak bisa diduga, ya?"

Ricky yang malang, pikirku, siapa pun dia. Tapi tentu saja bukan itu yang dia maksud.

"Kamu pasti pernah mendengar tentang---"

"Ya," potongku, menghentikan suaranya yang gemetar. "Aku minta maaf."

Terutama untuk diriku sendiri.

Prapatan, 27 Fabruari 2023 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun