Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rasa Bersalah

27 Februari 2023   09:47 Diperbarui: 28 Februari 2023   07:33 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Norma.

Tidak ada gunanya berpura-pura aku tidak melihatnya, meski rasa bersalah seharusnya cukup membuatku segera kabur.

"Dewi!" dia menjerit, "Sudah lama tidak bertemu."

Aku menggumamkan jawaban, meringis sopan dan mencoba melewatinya tapi dia tidak mengerti dan memegang sikuku.

"Kau tampak sehat," dia tersenyum. "Hidup memperlakukanmu lebih baik pada akhirnya?"

Aku balas tersenyum sebaik mungkin dan menjauh, bermaksud berjalan mengitarinya, menyeberang jalan jika perlu.

"Di mana kamu tinggal sekarang?" dia bertanya. "Kamu harus datang ke tempatku untuk makan malam."

"Oh, kamu tahu," kataku, "Cukup jauh, aku jarang turun ke kota."

Aku tinggal cukup jauh sehingga kamu tidak akan pernah melihatku sedang bersama suamimu, itu maksudku.

Syauki telah meminta seorang teman untuk mengirimi surat dari Amsterdam untuk Norma, mengatakan bahwa dia mengalami krisis paruh baya dan mencari jati dirinya yang hilang. Butuh menjaga jarak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun