Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Batas-Tak-Bertuan (XXVI)

23 Februari 2023   16:15 Diperbarui: 23 Februari 2023   16:23 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Sebelumnya....

Mulut Malin menganga takjub bagai kembang mekar di musim semi. Peristiwa berbelok ke kiri tak terduga lainnya. Semua kepeng yang dia buang untuk air bau dan kotor, padahal dia bisa menikmati makanan segar tanpa biaya.

Kerambil.

Dia menendang pasir dan debu. Tuak, arak, dan minuman apa saja yang dibuatnya akan jauh lebih enak, menarik kasta pengunjung yang lebih baik dengan lebih banyak kepeng untuk dibelanjakan.

Mungkin.

Ini masih di Langkaseh, masih di pinggiran Batas-Tak-Bertuan yang tidak banyak berani menjelajahinya.

Kerambil.

Dia harus keluar dari pulau gersang sialan ini.

Pernafasan Air meraung girang. Bunyinya melengking sehingga Malin harus menutup lubang telinganya. Dia melompat-lompat, lebih bersemangat daripada pelacur Tavabia yang berpura-pura mencapai puncak. Wajahnya menjadi basah, kedekatan air membuat pori-pori kulitnya membesar. Dia berlari ke arah mata air dan mencelupkan jari-jarinya lalu lengannya, memercik, dan menangis haru.

Musashito menjambak rambutnya, menariknya ke belakang. "Kita hanya beristirahat, bukan untuk tinggal."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun