Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

PTSD

22 Februari 2023   17:33 Diperbarui: 22 Februari 2023   17:52 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://news.uthscsa.edu/

Kakakmu mengangkat mug kopi. "Semoga sehat selalu, Dik."

Kamu mendiskusikan obat-obatan dan upaya yang diperlukan untuk tampil normal di depan umum.

Dia berkata, "Aku baru saja sampai pada titik pengaturan pribadi yang sangat mudah ditampilkan."

Kamu setuju. "Sepertinya kesadaranku yang lebih tinggi sedang istirahat di dasar tengkorakku saat tubuhku berjalan dengan autopilot. Aku lebih suka menjadi seorang pertapa."

Dia mendengus. "Itu pilihan yang berbahaya."

"Ya, harusnya menjadi impianku yang belum terwujud, karena beban utang akan membuat aku terus berinteraksi dengan orang-orang selama bertahun-tahun."

Di malam hari, kamu punya rutinitas.

Sebelum tidur, membuka kertas pembungkus silet, atau rautan pensil baru. Kemudian menarik garis ke kulit, menarik napas dalam-dalam, dan memperhatikan manik-manik warna.

Kamu memegang kendali dan aman di kamar tidurmu.

Tapi suatu malam, rutinitas berubah. Setelah satu tahun atau lebih tenggelam dalam kecemasan, kamu akan menyadari bahwa garis-garis pada kulit adalah pengganti yang buruk untuk ekspresi diri yang kreatif. Parut luka tidak cukup untuk menghilangkan kesedihan batin. Jadi, alih-alih membumi dengan pisau, kamu mengambil pena dan menggiling masa kini dengan bahasa yang dirangkai dengan hati-hati.

Bandung, 22 Februari 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun