Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pada Putih Mata Mereka

24 Januari 2023   22:58 Diperbarui: 24 Januari 2023   22:58 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.republika.co.id/berita/rhcqtm484/bandara-kualanamu-akan-buka-tujuh-rute-ke-asia-selatan-akhir-2022

Terminalnya padat. Kami menyelinap ke udara dingin di depan.

Awan rendah di langit, bersandar di garis atap rumah-rumah di luar. Orang-orang duduk dan merokok, jaket hitam melingkari bahu yang bungkuk. Angin sepoi-sepoi mencambuk sampah dari bak yang terlalu penuh. Bungkus kentang goreng kosong melewati kakiku diikuti oleh tisu bekas yang melayang sebentar, sebelum meluncur ke langit di atas.

Kami saling berhadapan, napas kami cepat dan berat, gumpalan lembut yang mengalir dari mulut kami bertemu dan kemudian melayang.

"Haruskah kita berjalan?" aku bertanya.

"Ayo," jawabnya.

Kami tiba di pagar rantai yang menghadap landasan pacu. Orang-orang petugas darat tersebar di landasan, berkumpul dalam kelompok sebelum menyebar dan menyebar lagi di antara pesawat dan tangga.

Satu pesawat berputar di atas, membelok dan kemudian meluncur ke lubang awan badai yang bergolak. Aku mencengkeram pagar dan menempelkan dahiku ke kaca ruang keberangkatan. Aku memejamkan mata.

"Kamu tidak boleh menangis," katanya.

"Aku tidak bisa menahannya."

Dia berdiri di sampingku di pagar dan kami melihat pemandangan. Rambutnya berkibar tertiup angin, membelai wajahku.

"Kita harus berpisah sekarang," kataku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun