Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mencipta Luka

28 Desember 2022   22:40 Diperbarui: 28 Desember 2022   23:24 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sinar matahari rusak
membiaskan maaf panjang
angin terbuka seperti pintu pegadaian
bagai jari-jari lelaki yang tak dapat ditekuk
ibu jarinya membentuk "L" terbalik
dijiwai seperti hujan sesaat
melekat pada segalanya
laksana ingatan
bagai pergumulan tenang tak bergerak
babak belur tak terhindarkan

tetangga mencuci rambut
melatih oktaf vokal
untuk lagu yang dia nyanyikan
di kamar mandi umum

desas-desus tidak penting
seperti perempuan yang meratap
pada sipir  dengan kerinduan berbelit-belit

tetangga yang menonton
tiba-tiba terbangun dan berdebat
tentang kaca dan batu
tebing yang hening
sengaja dilupa
penuh lampu jalan dan ketidakmungkinan
yang membingungkan

secara harfiah
mengukir kesunyian
bentuk hancurnya matahari
keras, batu kosong
bertemu luka

Bandung, 28 Desember 2022

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun