Dunia menjadi tempat yang lebih kecil bersama semakin sedikit uang yang kamu miliki di dompetmu. Saldo di rekening bank-mu....
Kamu berhenti melakukan perjalanan wisata, itu sudah pasti. Kemudian kamu mulai jarang keluar rumah. Kamu tidak mampu bertemu teman-teman untuk makan malam bersama. Untuk minum sambil berbincang santai. Mengapa membayar kopi di kedai kalau kamu bisa membuatnya sendiri di rumah?
Kamu membuat alasan untuk ketidaksertaanmu. Alasan yang semakin dibuat-buat dari waktu ke waktu. Akhirnya kamu berhenti menjawab pesan. Akhirnya telepon berhenti berdering....
Barang-barang mewah secara bertahap menjadi bagian dari masa lalumu. Pakaian berjenama. Buku fiksi dan non fiksi. Surat kabar harian dan tabloid olah raga. Mengejutkan juga  mengetahui bahwa ternyata kamu bisa hidup tanpa semua itu....
Kamu mulai berkeliaran dari warung ke warung, toko ke toko, pasar ke pasar. Melihat siapa di antaranya yang menjual beras termurah, telur termurah, gula. Kebutuhan pokok. Tetapi kamu segera saja menemukan bahwa bahan pokok di mana-mana harganya selalu sama. Naik serentak, turunnya susah. Tidak ada yang bisa  kamu hemat dari situ....
Kamu membeli daging yang didiskon khusus karena sudah tanggal kedaluwarsa. Kamu membeli roti kemarin....
Bahkan sebelum kamu menyadarinya, mencari makanan murah adalah satu-satunya alasan kamu meninggalkan rumah....
Hidupmu, seluruh duniamu , telah menyusut seukuran rumahmu. Ukuran kamarmu....
Hidup dengan cara lain sepertinya merupakan bagian dari mimpi.
Bintaro, 27 Desember 2022