Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ternyata Dunia ini Kecil

27 Desember 2022   10:00 Diperbarui: 27 Desember 2022   10:04 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia menjadi tempat yang lebih kecil bersama semakin sedikit uang yang kamu miliki di dompetmu. Saldo di rekening bank-mu....

Kamu berhenti melakukan perjalanan wisata, itu sudah pasti. Kemudian kamu mulai jarang keluar rumah. Kamu tidak mampu bertemu teman-teman untuk makan malam bersama. Untuk minum sambil berbincang santai. Mengapa membayar kopi di kedai kalau kamu bisa membuatnya sendiri di rumah?

Kamu membuat alasan untuk ketidaksertaanmu. Alasan yang semakin dibuat-buat dari waktu ke waktu. Akhirnya kamu berhenti menjawab pesan. Akhirnya telepon berhenti berdering....

Barang-barang mewah secara bertahap menjadi bagian dari masa lalumu. Pakaian berjenama. Buku fiksi dan non fiksi. Surat kabar harian dan tabloid olah raga. Mengejutkan juga  mengetahui bahwa ternyata kamu bisa hidup tanpa semua itu....

Kamu mulai berkeliaran dari warung ke warung, toko ke toko, pasar ke pasar. Melihat siapa di antaranya yang menjual beras termurah, telur termurah, gula. Kebutuhan pokok. Tetapi kamu segera saja menemukan bahwa bahan pokok di mana-mana harganya selalu sama. Naik serentak, turunnya susah. Tidak ada yang bisa  kamu hemat dari situ....

Kamu membeli daging yang didiskon khusus karena sudah tanggal kedaluwarsa. Kamu membeli roti kemarin....

Bahkan sebelum kamu menyadarinya, mencari makanan murah adalah satu-satunya alasan kamu meninggalkan rumah....

Hidupmu, seluruh duniamu , telah menyusut seukuran rumahmu. Ukuran kamarmu....

Hidup dengan cara lain sepertinya merupakan bagian dari mimpi.

Bintaro, 27 Desember 2022

Sumber ilustrasi 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun