Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 67)

9 Desember 2022   16:00 Diperbarui: 9 Desember 2022   16:05 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Tapi sepertinya aku belum menghilangkan kecurigaannya. "Kau tadi bilang kau kenal Wang Chu Ming, kan?"

'Tentu saja saya kenal dia," kataku dengan sedikit tidak sabar. "Saya tahu semua dealer dan kurator. Apa Anda ingin saya datang lagi nanti dengan membawa surat pengantar?'

"Jangan gitu," bujuk Bulbul.

"Nah, kalau begitu," nada suaraku berubah rendah, "saya sarankan Anda mengizinkan saya melihat beberapa lukisan. Siapa tahu? Sebaiknya jangan membuang-buang waktu saya dan juga waktu Anda."

Bulbul melotot dan kemudian berbalik. "Akan aku ambilkan," katanya singkat.

Dia berjalan menyusuri koridor dan aku melihat ke sekeliling geladak. Aku bergerak hati-hati menuju kabin kapal pukat.

Mendadak aku berhenti dan melihat ke atas. Pelampung keselamatan yang usang menarik perhatianku. Tertulis di pelampung itu dalam cat hitam: Kartika.

Pada saat itu semua potongan puzzle jatuh ke tempatnya dalam otakku. Aku ingat pelaut Kuba yang sekarat yang menggumamkan 'Kartika' berulang-ulang; Aku ingat terkejut saat menemukan bahwa gadis kecil di rumah Tuan Syarif  yang dipanggil 'Kartika'. Din kini kapal pukat 'Kartika'. Yang artinya 'Bintang'.

Jelas sudah, aku berada di wilayah musuh yang rawan dan berbahaya.

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun