Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: I. Terdampar (Part 24)

7 Desember 2022   13:38 Diperbarui: 7 Desember 2022   14:00 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Ekspresi Zaki menjadi serius. "Intinya, kita harus bertahan hidup di sini kalau perlu, jadi kalahkan rasa takut dan panik. Life is matter. Ingat tujuan kita, keluar hidup-hidup."

"Sangat memotivasi," kata Tiwi.

Miko meninju Zaki. "Bro, Dari mana lu tau soal rayap?"

"Dari Handbook Ranger Angkatan Darat A.S."

Zaki bicara dengan oenuh percaya diri sehingga Tiwi hampir mempercayainya, tetapi keraguan yang mengganggu di benaknya tidak bertahan lama.

Zaki menunjuk ke sarang rayap. "Ada yang mau mencobanya?"

Rayap remuk? Tiwi bergidik. "Tidak mungkin aku menggosok serangga mati ke sekujur tubuhku, kawan."

"Lu kudu mau kalau nyamuknya segede capung."

Bibir Miko menjadi garis tipis. "Bah, gue lakuin, deh."

Perut Tiwi bergolak. Melumatkan serangga besar yang aneh itu dengan tangan kosong tidak akan berhasil.

"Udah gila semua. Aku berharap mama ada di sini. Mama pasti tahu harus melakukan apa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun