Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: I. Terdampar (Part 23)

4 Desember 2022   21:10 Diperbarui: 4 Desember 2022   21:30 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Menurutmu seluruh pulau seperti ini?" Tiwi bertanya dengan alis berkerut.

"Kita nggak akan tahu pasti sampai menjelajahi sisi lain. Mau berburu mencari warteg nggak?" Miko mengulurkan tangan, mengambil kelapa, dan mengocoknya. "Nggak ada gunanya lama-lama di sini, buang-buang waktu aja. Kita perlu cari bantuan."

"Tapi hutan tempat yang mudah untuk tersesat," kata Zaki. "Aturan nomor satu untuk orang-orang yang terdampar kayak kita tetap bertahan."

Tiwi mengangguk. "Aku setuju. Kita harus tinggal di sini untuk saat ini."

Miko  menumbukkan kelapa ditangannya ke batu yang tajam sampai pecah, membelah menjadi dua dan memperlihatkan daging putih susu.

Tiwi selalu takjub melihat betapa cepatnya Miko bisa membelah kelapa. Miko adalah raja peretak kelapa di setiap pantai.

Miko mendongak, mengerutkan kening. "Mengapa menurut lu ide yang bagus nongkrong di sini? Gimana kalau bantuan adanya di sebelah lain pulau ini?"

"Dan bagaimana kalau tidak ada?" tanya Tiwi. "Kita tidak mau ketinggalan pesawat. Ini mungkin satu-satunya kesempatan kita untuk pulang. Meninggalkan tempat ini bodoh, bukan kesempatan yang layak diambil. Kalian melakukan apa pun yang kamu inginkan, tetapi aku tetap di sini."

"Gue juga," kata Zaki.

Miko meraup sepotong buah putih berdaging dan memasukkannya ke dalam mulutnya. "Kalau begitu, sudah diputusin. Kalau kalian tinggal, aku juga. Berpisah ide yang jelek. Gue nggak akan ninggalin dua besties gue."

Zaki menyeringai dan meninju bahunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun