Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: I. Terdampar (Part 22)

1 Desember 2022   17:35 Diperbarui: 1 Desember 2022   17:41 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Zaki tersenyum. Dia menyukainya ketika orang-orang mengaguminya karena kecerdasannya daripada hanya ketampanan dan kemampuan atletiknya.

Miko menanggalkan kemejanya yang basah dan memerasnya. Ketika dia melakukannya, Tiwi tidak bisa menahan diri untuk tidak menatap. Pasir bukanlah satu-satunya yang bersinar di pantai itu, kulit keemasan Miko juga  berkilauan dengan dadanya yang berotot.

Miko menjentikkan tetesan air dari kemejanya ke arah Tiwi. "Gue pengen bisa fesbukan atau nginstagram semua ini."

Jejaring sosial yang ingin Tiwi jangkau adalah tim SAR atau Angkatan Laut dengan helikopter raksasa atau kapal besar.

"Kedua matahari itu cukup aneh, ya?" dia menyipitkan mata ke cakrawala yang cerah.

Zaki berbalik menghadapnya, melindungi matanya dari silau. "Itu pasti matahari tiruan. Gue yakin itu cuma ilusi optik."

"O ya?" dengus Miko. "Terus aja bilang ke diri lu sendiri, Zak. Lu tau? Gue mungkin percaya pendapat lu kalau aja gue nggak ngelihat air yang berubah warna atau ikan yang aneh atau capung raksasa," tambahnya dengan nada dramatis pada suaranya. "Asal lu tahu, kita bisa aja ada di dimensi lain."

Imajinasi Miko memang cenderung liar.

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun