b. Pengait Kutipan (Quote Hook)
Memilih kutipan yang berkesan yang langsung berhubungan dengan apa yang kamu tulis, kata-kata tersebut akan menarik perhatian pembaca. Pastikan untuk mengaitkan dan menjelaskan kutipan setelah kamu memasukkannya agar pembaca tidak bingung. Dan yang paling penting, kutipan yang kamu pilih harus menambah kredibilitas dan kekayaan jalan cerita daripada tampak seperti pernyataan random.
Aku membuka novel fantasiku Penyihir Kota Kembang (Ikhwanul Halim, kompasiana.com) dengan ‘quote’ tokoh utama:
Aku ada di dalam api itu, nyala api yang membakar dunia. Hanya kegelapan dan kehampaan, tidak ada yang lain kecuali aku.
- Buku Harian Citraloka, 1810.
c. Pengait Anekdot (Anecdotal Quote)
Pengait anekdot dapat menjadi pembukaan yang akrab yang memberi tahu pembaca lebih banyak tentang kamu sebagai perawi ataup[un tentang tokohmu. Pengait jenis ini bisa sedikit lebih panjang dari yang lain.
Pengait anekdot sangat cocok untuk pembuka novel humor. Misalnya, berkisah tentang seorang remaja dari Brastagi yang baru pertama kali menginjakkan kaki ke Jakarta.
Pertama kali Tigor ke ibukota, dia diajak paribannya ke Bandung naik kereta. ‘Apa ndak capek naik kereta? Kenapa kita ndak naik motor saja, Butet?’ tanya Tigor. Untunglah Butet yang pernah liburan ke Medan mengerti kesalahpahaman sepupunya itu. ‘Kereta di sini bukan Honda, Bang, tapi kereta api. Berangkatnya dari stasiun. Yang Abang bilang kereta di Medan, di sini malah disebut motor. Bisa tepos pantat Butet kalau naik motor ke Bandung.’
Â
d. Pengait Pernyataan (Statement Quote)Â
Memulai tulisanmu dengan pernyataan yang solid tentang posisimu adalah cara cerdas lainnya untuk memikat pembaca. Bahkan meski mungkin pembaca tidak sepenuhnya setuju dengan pernyataanmu, mereka akan tertarik untuk melihat bagaimana kamu mendukung pernyataan tersebut.
Pengait pernyataan sering membuat pembaca ingin membantah pandanganmu atau mengikuti saat kamu mengembangkan alasan atas pernyataan tersebut.