Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Penyihir Kota Kembang: X. Mimpi-Mimpi (Part 1)

2 November 2022   16:00 Diperbarui: 2 November 2022   16:01 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Ataya mencoba berenang, tetapi tubuhnya tak lagi menurut pada akalnya. Dia mencoba berteriak tetapi mulutnya terkunci.

Sosok-sosok itu berenang ke arahnya perlahan. Ketika mereka sudah cukup dekat, mereka menusuknya dengan belati perak. Mereka mengamatinya. Dan setelah selesai, mereka tersenyum.

Mereka hanya mengatakan dua kata.

"Bagus, keponakan."

Kemudian, mulutnya terbuka. Dia berteriak.

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun