Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Penyihir Kota Kembang: IX. Perampokan (Part 1)

28 Oktober 2022   09:00 Diperbarui: 28 Oktober 2022   09:01 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia memperhatikan lelaki tua itu. Pakaiannya, matanya, sikapnya, dan hati Ningsih melembut. Lelaki mengingatkannya pada kakeknya sendiri. Dia menambahkan, "Tapi saya bisa membantumu mencarinya."

"Terima kasih," kata lelaki itu, mengangguk dan tersenyum. Giginya terlihat rapi dan masih lengkap. Gigi yang kuat untuk seseorang seusianya.

"Jadi, seperti apa dia?" tanyanya sambil berdiri.

Orang tua itu mengangguk. "Itu pertanyaan yang bagus."

Ningsih menunggu sebentar, lalu bertanya, "...Ki?"

"Iya?"

"Saya bertanya seperti apa cucu Aki?"

"Oh, oh," katanya. "Yah, dia laki-laki."

Mata Ningsih menyipit. "Cucu Aki ... laki-laki?"

"Ya," katanya sambil mengangguk.

"Uhm..." gumam NIngsih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun