Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Meninggalkan Hong Kong

20 September 2022   16:00 Diperbarui: 20 September 2022   15:59 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tunai."

Tangannya meraih kolong kursi dan menarik tas dengan ritsleting. Membukanya, terdengar seperti plester yang dicabut dari lengannya yang berbulu dan memberiku amplop cokelat tebal.

"Hitung itu."

"Aku percaya kau."

"Jadi, deal?"

"Tidak juga."

Aku merogoh ke dalam jaketku dan menarik pistol dan menjejalkan ujungnya yang beperedam di antara gulungan lemaknya yang lebih baik dalam hal meredam bunyi. Napasnya tercekat, matanya terpejam.

Aku mencondongkan tubuh ke arahnya.

“Dengarkan baik-baik. Aku punya teman di sini. Mereka akan berjaga-jaga. Jika sesuatu terjadi pada wanita itu, mereka akan menjadikanmu umpan ikan di Aberdeen. Mengerti?"

Dia mengangguk. Apa lagi yang bisa dia lakukan?

Aku meninggalkannya di sana, duduk di atas genangan air kencingnya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun