Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak Yatim Sudah Seharusnya Mendapat Pengasuhan yang Layak

10 Agustus 2022   20:25 Diperbarui: 10 Agustus 2022   20:53 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Cuacalala," kataku. "Nimbusa Koma Lava. Siap melayani Anda."

Aku membungkuk sedikit, memasukkan tangan ke saku dan mengeluarkan kerikil bening yang kuletakkan di atas meja. Tuan dan Nyonya Doolay melongo saat benda itu ,embesar menjadi bola kristal. Untung mereka tidak bertepuk tangan. Aku tidak yakin apa yang akan ku lakukan jika mereka bertepuk tangan.

"Ini adalah anak yang kamu inginkan," kataku. Tuan dan Nyonya Doolay mengintip ke dalam bola kristal itu. Gambar seorang anak kurus berubah fokus dari buram.

"Kenapa dia....?" Tuan Doolay mengibaskan jarinya.

"Ada bekas luka di matanya?" Aku mengusap daguku dan mengangguk bijak. "Standar untuk anak yang ditakdirkan untuk menjadi orang besar."

"Ditakdirkan?" Alis Tuan Doolay terangkat.

"Orang besar?" tangan Nyonya Doolay terangkat ke dadanya.

"Ah," kataku. "Pernah mendengar tentang Lord Polmedot di gubuk kalian?"

"Pondok Indah."

"Terserah," gerutuku. "Kalian pernah mendengar apa yang ingin dia lakukan? Menguasai dunia, kegelapan selama seribu tahun, malapetaka?"

Tuan dan Nyonya Doolay mengangguk, mata terbelalak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun