Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hingga Maut Menyatukan

16 Maret 2022   18:30 Diperbarui: 16 Maret 2022   18:34 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk upacara pernikahannya, kami mendandani pengantin dengan linen terbaik, menyisir rambutnya dan meminyakinya hingga rata, menggantungkan karangan bunga di lehernya dan mendudukkannya di kursi kehormatan.

Pengantin wanita jauh lebih sulit, apalagi kami telah mengeluarkan banyak uang untuknya-bibirnya tipis, pipinya cekung meskipun ada pemerah pipi-jadi kami menyisir rambutnya sampai mengilap dan memberinya kerudung untuk menyembunyikan wajahnya yang rusak.

Karena gaunnya terlalu besar-kami hanya menebak ukurannya-kami menjepitnya dengan jarum pentul erat-erat, lalu memercikinya dengan air mawar sampai udara di sekitarnya harum mewangi.

Ayah pengantin pria menyampaikan lamaran, sedangkan aku menyambut mewakili pengantin wanita, seorang yatim piatu tanpa keluarga.

Lalu kami membawa pengantin pria dan wanita ke pelaminan dan mendudukkan mereka sementara kami makan minum.

Betapa kami menangis dalam kebahagiaan. Dia tidak akan sendiri lagi sekarang, karena seorang istri adalah penghibur dan pendamping selama-lamanya, dan ketika piring-piring  kosong dan minuman membuat mabuk, kami membawa mereka ke dalam peti-peti yang masih basah oleh lumpur, dan membaringkan keduanya. Dan meskipun kami menangis, kesedihannya lebih sedikit daripada sebelumnya. Segera malam tiba dan kami mengubur mereka di lereng bukit, berdampingan satu sama lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun