Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bunyi yang Dihasilkan Alat Ucap Manusia

14 Maret 2022   22:37 Diperbarui: 14 Maret 2022   22:40 6676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Portugis menyerang Melaka | www.sabrizain.org/malaya

Berikut gambar alat ucap yang digunakan dalam pembentukan bunyi bahasa.

Alat ucap (dok. pri. Ikhwanul Halim)
Alat ucap (dok. pri. Ikhwanul Halim)

Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dapat dipelajari melalui berbagai cabang fonetik, salah satu di antaranya adalah fonetik artikulatoris. Dalam ilmu itu, bunyi bahasa dipelajari berdasarkan cara pembuatannya, khususnya bagian-bagian alat ucap mana yang terlibat dan akibat apa yang terjadi dengan keterlibatan alat ucap itu.

Pada saat udara dari paru-paru dihembuskan*, kedua pita suara dapat merapat atau merenggang. Jika kedua pita suara itu berganti-ganti merapat dan merenggang dalam pembentukan suatu bunyi bahasa, maka bunyi bahasa yang dihasilkan terasa "berat". Apabila pita suara merenggang sehingga arus udara dapat lewat dengan mudah, maka bunyi bahasa yang dihasilkan akan terasa "ringan". Dan apabila pita suara dirapatkan sehingga udara seakan-akan tersekat, maka bunyi bahasa yang dihasilkan juga akan terasa "ringan". Macam bunyi bahasa yang pertama itu umumnya dinamakan bunyi bersuara, sedangkan yang kedua disebut bunyi tak-bersuara. 

Perbedaan kedua macam bunyi itu dapat dirasakan jika kita menutup kedua lubang telinga rapat-rapat sambil mengucapkan bunyi seperti [p] yang dibandingkan dengan [b]. Pada waktu kita mengucapkan [b] terasa getaran yang lebih besar di telinga.

Setelah melewati rongga faring, arus udara mengalir ke bagian atas tenggorokan. Jika yang kita hendaki adalah bunyi oral, tulang rawan yang dinamakan uvula (nomor 9 pada Gambar) akan menutup saluran ke rongga hidung. Dengan demikian bunyi tersebut akan kcluar melalui rongga mulut.


Jika yang kita kehendaki bunyi nasal, maka uvula diturunkan sampai menempel pada belakang lidah (nomor 13) sehingga udara terpaksa keluar melalui rongga hidung. Contoh bunyi bahasa yang udaranya melewati rongga mulut adalah [p], [g], dan [f]. Sedangkan bunyi yang udaranya melewati rongga hidung adalah [m], [n], [ng], dan [ny].

Macam bunyi bahasa yang kita hasilkan juga dipengaruhi oleh ada tidaknya hambatan dalam proses pembuatannya. Pada bunyi seperti [a], [ul], dan [i], udara meluncur melewati rongga mulut tanpa hambatan oleh alat ucap apa pun. 

Sebaliknya, pada bunyi seperti [p] udara dihambat oleh dua bibir yang terkatup, dan pada bunyi [t] udara dihambat oleh ujung lidah yang bersentuhan dengan pangkal gigi atas. Pada tempat hambatan seperti itu, arus udara dari paru-paru tertahan sejenak dan kemudian dilepaskan untuk menghasilkan bunyi bahasa.

Bandung, 14 Maret 2022

Catatan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun