Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Selalu, Setiap Minggu Malam

20 Januari 2022   14:09 Diperbarui: 26 Januari 2022   09:55 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
adailysomething.com

Akhir-akhir ini, kami membuat hidangan masa kecil favorit kami. Kami berdiri berdampingan di dapur membuat gulungan kubis, bakso asam manis, lasagna, dan kue cokelat kering. Terkadang, kami bahkan membuat roti sendiri.

Tidak peduli apa yang terjadi, kami selalu berakhir berbicara tentang Ibu dan Ayah. Kami berbicara tentang bagaimana Ayah biasa memutar film dengan proyektor ke layar di halaman belakang setiap malam minggu di musim kemarau, Ibu merebus kacang dan jagung dan mengundang semua orang yang kami kenal.

Kami membicarakan tentang bagaimana Ibu biasa membuatkan kami dua kue ulang tahun setiap tahun: satu untuk sarapan dan satu lagi untuk makan malam.

Salah satu kenangan favorit kami adalah ketika Ibu kehilangan cincin kawinnya saat berkebun, dan Ayah menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk mencarinya. Dia akhirnya menemukannya di petak tanaman wortel. Ibu berlari keluar rumah tanpa alas kaki, melompat ke badan Ayah dan melingkarkan kakinya di pinggangnya.

Kami membuang muka saat mereka berciuman, tetapi aku pikir kami semua bahagia menjadi satu-satunya anak yang kami kenal yang orang tuanya masih bertingkah seperti itu di usia yang tak lagi muda.

Kami berbicara tentang bagaimana kami semua ingin memiliki cinta seperti itu. Kami berbicara tentang bagaimana butuh waktu lama untuk tidak merindukan mereka yang saking parahnya sehingga terasa menyakitkan. 

Kami berbicara tentang betapa bahagianya mereka jika mengetahui bahwa kami makan malam bersama hampir setiap hari Minggu selama delapan tahun terakhir, bahkan jika kami membungkuk di depan piring, meletakkan siku di atas meja dan makan dengan tangan penuh.

Bandung, 20 Januari 2022

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun