Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Syarat Ketentuan Pengembalian Barang

15 Januari 2022   20:43 Diperbarui: 15 Januari 2022   20:49 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
parenting.firstcry.com

Bocah itu takkan pernah tahu perbedaannya.

Laura melepaskan kaki gemuk yang melingkar di pinggangnya dan meletakkannya di atas meja. "Sekarang ikutlah sama Om yang baik itu, ya."

"Fico mau pulang bareng Mama!" anak itu meratap.

Laura menangkap bahu Fico saat bocah itu mencoba untuk memeluknya, mendorongnya sejauh lengan. "Saya akan mengambil alih dari sini, Nyonya," kata petugas itu. "Ayo Fico. Di dalam banyak mainan."

Fico bernapas terengah-engah, memandang dari Laura ke petugas. Air matanya kembali mengalir.

Laura menyelinap keluar pintu.

Dia hanya perlu mendengar satu ratapan terakhir sebelum pintu kedap suara tertutup di belakang punggungnya. Butuh waktu beberapa detik untuk menepuk matanya dengan tisu, lalu berjalan menuju lift.

Berhenti sejenak untuk menenangkan sarafnya dan untuk membaca chipnya. Laura merasakan kesedihannya, tragedi yang mengenaskan dari kecelakaan itu.

Fico yang malang, diambil darinya yang masih sangat muda. Syukurlah, dia tidak menderita.

Dia menghela nafas. Itu akan sulit, tapi dia akan baik-baik saja.

Hidup terus berjalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun