"Good morning, Madam," katanya.
Aku mengetuk pintu garasi.
"Ada orang Inggris di dapurku," kataku.
"Aku tahu."
"Yah, asal kamu tahu saja."
"Terima kasih, Sayang," katanya.
Suamiku bukan orang yang pandai menyindir.
Aku membiarkan pria Inggris itu di ruang tamu, menyetelkan televisi ke acara kartun, dan naik ke kamar untuk membaca novel romantis. Suamiku harus menangani masalahnya sendiri, kecuali polisi atau pemadam kebakaran muncul mendadak.
Ketika aku selesai membaca bukuku, ruang tamu dipenuhi dengan orang Inggris. Aku mengetuk pintu garasi lagi.
"Ada lebih banyak orang Inggris," kataku.
"Aku tahu."