Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Tagihan

31 Juli 2021   19:00 Diperbarui: 3 Agustus 2021   22:00 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi shock melihat tagihan. Sumber: Freepik.com

Saya membanting pintu dan berlari ke arah Ibu sambil menangis. Dan meskipun saya harus mengakui bahwa Ayah pada satu kesempatan itu meninggalkan tagihannya selama beberapa menit untuk datang memeluk dan menenangkan saya, itu adalah pemandangan yang tidak pernah saya lupakan.

Itulah sebabnya, ketika saya tumbuh dewasa, saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya tidak akan pernah menjadi seperti ayah saya, makhluk yang kerasukan jin tagihan.

Jadi, tuan debt collector yang terhormat, saya menghargai Anda menelepon saya tentang tagihan kartu kredit saya yang telah jatuh tempo.

Tetapi saya yakin Anda dapat melihat alasan saya mengapa saya sama sekali tidak suka membayar tagihan!

Bandung, 31 Juli 2021

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun