Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Air Mancur Bersabun

19 Juli 2021   21:54 Diperbarui: 19 Juli 2021   21:55 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sempat hampir tertangkap oleh seorang gelandangan yang tidur di bangku taman air mancur. Tapi meskipun si tunawisma melihat wajahnya dengan jelas, dia terlalu mabuk untuk memberikan penjelasan yang baik kepada polisi, dan Anjasmara menjadi lebih berhati-hati.

Masterpiece-nya adalah penyabunan air mancur di Convention Hall pada malam perjamuan penghargaan nasional yang dihadiri oleh Presiden. Setelah itu, dia menjadi headline news sebagai "Penjahat Gelembung Sabun."

Acara bincang-bincang di televisi diisi oleh pakar psikologi, kriminalitas, dan ekonomi yang membahas profil kejiwaannya, undang-undang yang dilanggar berikut ancaman hukuman yang akan diterimanya, dan kerugian yang ditimbulkan oleh ulahnya. Tapi ... hanya tidak bisa menahan diri.

Kemudian, suatu malam ketika dia hendak membuat kreasi sabun air mancur di pintu masuk padang golf paling eksklusif di pinggir kota hanya untuk menemukan bahwa orang lain telah mendahuluinya. Dia telah memberi inspirasi kepada si peniru. Dan dalam minggu-minggu berikutnya, semakin banyak air mancur berbusa yang tidak ada hubungannya dengan dia. Anjasmara menyadari bahwa ia telah memulai sebuah gerakan perlawanan.

Da kecewa setelah menyadari bahwa setelah itu sensasinya berkurang jauh, dan makin jarang dia menyabuni air mancur setelahnya.

Akhirnya, Anjasmara mulai mandi pagi lagi.

Bandung, 19 Juli 2021

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun