Tentu, kamu bisa menjadikan karakter utamamu seorang penulis lulusan Teknik Nuklir yang sedang menulis sebuah novel. Atau sesuatu yang mungkin kamu ketahui satu atau dua hal, tapi itu agak membosankan, bukan? Mengapa tidak menjadikannya bajak laut saja? Buat garis besar dan lakukan penelitian tentang bajak laut. Bajak laut yang diusir dari kampung halaman. Tulis lima paragraf yang saling berkait di seluruh novel yang mencakup istilah maritim dan bajak laut. Dan ... kamu telah menciptakan sesuatu yang ngeunah endol surendol, sesuatu yang mungkin membawa novelmu ke arah metafora yang tidak biasa, yang tidak akan pernah kamu bayangkan jika kamu berpegang teguh hanya pada apa yang kamu tahu.
Misalnya kamu menulis kisah kriminal, coba hubungkan kejahatan tersebut dengan gangguan kejiwaan atau kelainan genetik. Jika menulis fiksi sejarah, pastikan kamu bukan penulis anakronis yang salah ruang waktu. Perang Bubat terjadi karena Gajah Mada sebagai mantan Diah Pitaloka yang sakit hati, misalnya.
Aku belum pernah tinggal di rusunawa, maka menjadi pilihan yang aneh ketika aku memutuskan untuk menulis kisah tentang kehidupan di lingkungan tersebut. Atau, (di balik nama samaran) menulis novel tentang wanita.
Menulis apa yang tidak kamu ketahui akan membawamu ke tempat yang baru yang tak terduga, dan bisa menyenangkan bagi pembacamu seperti juga bagimu sendiri.
BERSAMBUNG