Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Fungsi dan Manfaat Gerbang Mimpi

1 Juni 2019   13:23 Diperbarui: 1 Juni 2019   15:53 1689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Hotel Dream Gate Maihama | https://commons.wikimedia.org 

Para ilmuwan yang pertama kali menciptakan Gerbang Mimpi menggunakannya untuk merekam impian subjek mereka. Baru kemudian sejumlah perusahaan dan perorangan mulai mencoba merekayasa dan mengembangkannya. Mereka menemukan bahwa dengan mengubah arah aliran data memungkinkan Anda untuk memasukkan impian, bukan hanya sekadar mengamati.

Bayangkan, Anda dapat memesan mimpi secara daring dari menu. 

Apakah Anda ingin menjadi penyanyi ternama, model kondang, presiden terpilih atau bercinta dengan artis papan atas? Bayangkan, Anda bisa menyesuaikan durasi, tempat, acara, dan detail lainnya yang akan Anda alami dalam mimpi. Apakah Anda ingin menonton sejarah dunia yang dikenal saat terungkap atau menjadi petualang asmara setahun penuh?

Seperti juga sejarah media mulai dari era mesin cetak hingga internet, industri pornografi secara alami adalah yang paling awal memanfaatkan teknologi ini. Dari yang normal ke pesta pora gila dari rambut lurus menjadi keriting gimbal hingga mimpi buruk yang paling ekstrem dan bejat menemukan batasnya dalam Gerbang Mimpi.

Selanjutnya yang menjadi pelanggan utama adalah para pencari sensasi dan pemburu adrenalin yang mengunduh mimpi-mimpi petualangan seperti terjun dari orbit tanpa parasut, penjelajahan alam semesta hingga dimensi ke sepeluh, atau menjadi penyintas di kota yang terpapar wabah virus zombi.

Dan, seperti yang telah diramalkan para futurolog distopian, pada suatu titik penjara-penjara penuh, tak lagi mampu menampung para kriminal. Biaya perwatan dan pemeliharaan bangunan penjara begitu tinggi, belum lagi untuk memberi makan para tahanan. Sekarang pertimbangkan bahwa dengan Gerbang Mimpi hukuman seorang terpidana adalah mimpi berada di penjara selama masa hukuman mereka. Anda bahkan dapat mengatur fitur tertentu dalam mimpi tersebut untuk menambahkan efek jera. Dan, yang paling penting, masa hukuman yang mungkin puluhan tahun hanya dijalanankan dalam semalam bermimpi, dan ketika terpidana bangun di pagi hari, dia sudah selesai menjalani masa hukumannya dan Anda dapat mengirimnya pulang sebagai orang yang sama sekali baru.

Orang-orang yang memutuhkan tambahan waktu seperti penulis, peneliti, akademisi dan pelajar mahasiswa selanjutnya menemukan kegunaan lain dai Gerbang Mimpi. Seperti para penjahat, mereka akan menggunakannya untuk memperpanjang waktu, tetapi untuk studi pustaka, penelitian dan belajar.

Bayangkan Anda menulis ingin menulis tetralogi tentang pengalaman 50 tahun seorang kapten kapal bajak laut tahun 1700 dan Anda mengamatinya langsung dari masa kecilnya hingga akhir hayatnya hanya dengan semalam bermimpi. Bayangkan Anda seorang pelajar yang akan menikuti Ujian Nasional. Malam sebelum ujian, Anda bisa mendapatkan istirahat malam yang baik dan dalam mimpi Anda belajar sungguh-sungguh selama setahun. Bayangkan sebagai peneliti Anda bisa tidur sekaligus menyelesaikan proyek penelitian tentang materi gelap dengan dana sangat terbatas.

Seperti umumnya penemuan-penemuan, ada tragedi di sepanjang jalan menuju kesuksesan. Ada orang-orang yang mengacaukan fungsi Gerbang Mimpi dengan memasukkan jarak waktu atau mimpi khusus yang tidak dapat mereka tangani. Atau virus yang sengaja ditularkan oleh para hacker Gerbang Mimpi. Namun, tentu saja, seperti setiap teknologi yang diciptakan manusia, Gerbang Mimpi lebih banyak memberi keuntungan daripada kerugian yang ditimbulkannya. Seiring berjalannya waktu, akhirnya Gerbang Mimpi menjadi kebutuhan sehari-hari seperti sandang, pangan, papan dan gawai pintar.

Akhirnya hampir seluruh penduduk dunia tertidur hampir sepanjang waktu. Untungnya kecerdasan buatan, android dan mikrorobotika telah begitu maju ke tahap yang tidak perlu dijalankan secara manual oleh manusia lagi. Kelahiran manusia baru menjadi nol. Semua manusia menjalani perawatan kesehatan dan penggantian organ tubuh sehingga awet muda dan berumur panjang. Masalah penuaan dipecahkan oleh seorang ilmuwan setelah bermimpi tentang solusinya.

Energi untuk mendukung itu semua berlimpah ruah. Tenaga surya, angin, air, dan gravitasi mendukung kota-kota menjadi mandiri, negara-negara yang berkelanjutan, dan dunia yang tidur lelap.

Siapa yang tahu sudah berapa lama semua itu terjadi? Siapa yang tahu berapa lama waktu berlalu sementara umat manusia secara kolektif terlelap memimpikan impian mereka yang diatur secara khusus?

Siapa yang tahu?

Namun, terlepas dari dunia impian, realita berjalan lebih lamban dari mimpi. Bumi masih memiliki kehidupan lain. Tahun berganti abad, abad menjadi milenia bahkan eon. Kehidupan yang bergejolak tanpa campur tangan manusia itu diam-diam berevolusi menjadi kecerdasan. Kecerdasan yang berkembang di sekitar infrastruktur makhluk-makhluk aneh yang tidur di kota-kota mereka yang tenang dan terlupakan, dengan perangkat dan penjaga bisu dari logam dan plastik yang bergerak di sekitar mereka.

Sebelum Pemimpi terakhir meninggal dunia, Para Pemimpi dan mimpi-mimpi mereka menjadi bagian mitos kehidupan makhluk yang cerdas ini. Mimpi=mimpi yang menjadi agama dan kepercayaan spesies baru, dan pada akhirnya, manusia pemimpi - yang sudah lama punah - tidak lebih dari goresan di atas prasasti batu dan referensi yang melegenda dalam buku-buku tua yang berdebu ketika spesies ini mulai melanglang antariksa menuju bintang-bintang.

Spesies ini tak tahu bahwa pencapaian mereka selanjutnya merupakan gema mimpi para penduduk asli bumi yang sekarang benar-benar telah terlupakan. Tidak banyak yang dapat mereka pahami, karena alam telah belajar.

Spesies ini berevolusi untuk tidur sesedikit mungkin dan tidak bermimpi sama sekali.


TAMAT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun