MATA
Â
Â
Mutiara...
Bulat, hitam, bersinar..
Indah..
Diselimuti oleh hangatnya sang kelopak..
Mutiara indah..
Berkata, berbicara, menyampaikan perasaan..
Dimana ada saat ketika..
Sang mutiara tak ingin kelopak tertutup..
Ia semakin membulat, tajam..
Jangan menatapnya..
Jangan melulu memandangnya..
Akan keluar sinar yang sangat kuat dan tajam..
Seakan ia murka..
Matamu akan lelah dan menyerah..
Ah kali ini berbeda..
Ya ini jauh berbeda dari biasanya..
Mutiara yang tadinya kokoh layak mentari..
Hingga kelopakpun tak lagi mementingkan hal lain..
Kini berbeda..
Sinaran sang mutiara semakin indah..
Namun ia melemah..
Apakah gerangan yang terjadi ?
Adakah mutiara indah lainnya yang sedang memerangi ?
Bukan..
Itu bukan mutiara yang sama..
Itu hanya sebuah bola mata biasa..
Namun..
Sebuah ketulusan menembus tajam dan kuatnya sinarnya mutiara..
Menakjubkan..
Siapa pemiliknya??
Bukan lagi berbicara..
Bola mata itu menyiratkan harapan, rindu, dan asa..
Seperti warna putih..
Putih..
Bola mata si putih..