Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Tiwi dan Saat Itu

19 Juli 2023   02:18 Diperbarui: 19 Juli 2023   02:21 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat itu, dengan setengah malu-malu aku coba dekatinya. Meski ragu mengiringi, tapi kata hati tak mungkin aku pungkiri. Mengenalnya itu perlu, jadi aku ikuti saja kata hatiku.

Semenjak saat itu, mengingatnya jadi satu candu bagiku. Tawanya renyah, senyumannya senyawa sumringah yang luluhkan sekian resah. Berhasil mengenali dirinya adalah satu titik temu, jadi aku ikuti saja isi dari segenap intuisiku.

Setelah saat itu, berbagi cerita dengannya jadi satu jadwal yang tersendiri. Spontanitas jadi satu wujud sensasi dari refleksi hati, aku dan dia jadi kerap berjumpa tanpa mesti membuat janji.

Saat itu jadi saat-saat yang mendebarkan juga sedikit merasa heran sendiri, sebab bisa dekat dalam waktu yang relatif singkat juga bisa akrab dalam tempo yang cukup cepat, itu sungguh diluar dugaan.

Sebelum saat itu, aku dan dia sering berpapasan tanpa sedikitpun terlibat percakapan. Sebelum saat itu, hanya sekali saja sempat bertatapan dua bola mata tanpa sekalipun berbicara.

Saat itu tentunya bukan sebelum saat itu, sebab semenjak saat itu ... rentetan hari jadi jauh lebih berarti, setelahnya saat itu ... urusan rasa jadi jauh lebih berasa.

"Ini nomor kontak dan alamat lengkapku," katanya saat itu.

"Tidak usah, santai saja," kataku saat itu.

"Takdir akan terlahir lalu siap terukir jika memang itu semua adalah ketentuan-Nya. Takdir akan menyingkir, lalu tak akan lagi terjadi apapun bila memang itu adalah ketetapan-Nya," yakinku saat itu.

"Keindahan akan bisa dimiliki tanpa dipaksakan, cukup perhatikan saja tumbuh kembangnya. Kebahagiaan akan sanggup mengiringi tanpanya kerap dikunjungi, cukup didalami saja jalan ceritanya," pungkasku saat itu.

Bandung, Juli 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun