Bayangkan suatu pagi di warung kopi. Seorang bapak membolak-balik koran sambil berkomentar,
"Katanya harga BBM mau naik lagi, ya? Wah, gimana nasib kita yang kerja harian."
Tak lama, seorang pemuda yang duduk di sampingnya menimpali, "Iya, saya baca juga di Twitter, banyak yang protes. Katanya ini bakal bikin harga barang naik semua."
Obrolan sederhana itu lalu berkembang. Dari meja ke meja, dari warung kopi ke grup WhatsApp, dari media sosial hingga berita televisi. Dalam beberapa hari, isu itu jadi topik nasional. Pemerintah pun harus menanggapi.
Itulah contoh sederhana bagaimana opini publik terbentuk dan berpengaruh. Tetapi, sebenarnya apa itu opini publik? Bagaimana ia muncul? Faktor apa yang memengaruhinya? Mari kita bahas dengan lebih dalam.
Sebelum masuk lebih jauh, coba bayangkan ketika sebuah konser besar digelar. Ribuan orang hadir, masing-masing punya pendapat: ada yang kagum, ada yang kecewa, ada juga yang biasa saja. Namun ketika berita menyorot ribuan penonton kecewa karena penyelenggaraan buruk, maka yang tersisa bukan lagi pendapat individu, melainkan suara kolektif: opini publik.
Secara sederhana, opini publik adalah pandangan atau sikap bersama masyarakat terhadap suatu isu. Menurut Walter Lippmann, opini publik adalah hasil gambaran dalam pikiran masyarakat yang dibentuk oleh informasi. Sedangkan Emory S. Bogardus menekankan bahwa opini publik adalah pendapat individu yang dipublikasikan dan diorganisasi hingga menjadi suara bersama.
Ciri-Ciri Opini Publik
Agar lebih jelas, mari kita lihat cirinya. Sama seperti api unggun yang takkan menyala hanya dengan satu batang kayu, opini publik juga membutuhkan banyak suara agar bisa dianggap nyata. Ciri-cirinya antara lain:
- Bersifat kolektif -- bukan pendapat pribadi, tapi milik bersama.
- Dinamis -- bisa berubah ketika ada informasi baru.
- Dipengaruhi media -- berita, televisi, dan media sosial mempercepat penyebarannya.
- Punya dampak nyata -- bisa menggoyang kebijakan atau mengubah citra seseorang.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Opini Publik
Opini publik ibarat ombak: ia terbentuk dari banyak arah angin. Beberapa angin inilah yang mendorong kuat atau lemahnya opini publik di masyarakat.