Mohon tunggu...
Zefanya Preticia
Zefanya Preticia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate International Relations Student from Sriwijaya University

I'd love to write and read a blog, articles, or any writings that matched my interests. Aside from that, I love singing and creating video content that is somehow related to my main subjects in college.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Uniknya Platform Merdeka Mengajar dalam Mewujudkan Merdeka Belajar yang Seru, Aktif dan Berkualitas

23 Maret 2023   01:31 Diperbarui: 23 Maret 2023   01:48 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu Kurikulum Merdeka? Mengapa dinamakan Merdeka Belajar? Bagaimana dapat disebut Merdeka Mengajar?

Secara harfiah, semua penamaan kosakata di atas ini dilatarbelakangi oleh istilah atau kata "Merdeka" yang artinya bebas tanpa adanya ancaman, paksaan maupun ketidaknyamanan. Pemilihan kata "Merdeka" juga dibuat untuk mengingatkan kembali sejarah dan makna kemerdekaan Indonesia yang bebas dari penjajahan. Perjuangan para pahlawan hingga titik darah penghabisan memaknai kata "merdeka" yang sesungguhnya bahwa rakyat Indonesia harus merdeka dalam segala hal, merdeka dari penjajahan, serta bebas dalam setiap aspek kehidupan dengan fondasi penerapan nilai-nilai Pancasila.

Program Kurikulum Merdeka Belajar pertama kali dicetuskan oleh pemerintah Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (KEMENDIKBUDRISTEK). Kurikum ini telah mengubah sistem pendidikan yang jauh lebih efektif, efisien dan bermakna. Kurikulum Merdeka tentunya berbeda dari kurikulum-kurikulum lainnya. 

Hal ini dapat dilihat dari visi dan tujuan Kurikulum Merdeka dalam mereformasi performa kerja para guru dan keikutsertaan maupun keaktifan siswa dalam belajar. Adanya pembentukan Kurikulum Merdeka ini juga didukung bersamaan dengan terciptanya aplikasi kompatibel yaitu Merdeka Mengajar. Platform tersebut dipergunakan sebagai jembatan dalam mengimplementasikan Merdeka Belajar berdasarkan dengan Kurikulum Merdeka.

Aplikasi Merdeka Mengajar juga menciptakan adanya guru-guru penggerak yang berupaya untuk menjadi contoh dengan membuat inovasi baru dan suasana hangat di kelas yang secara langsung atau tidak langsung yang dapat diterapkan oleh para guru lainnya di seluruh Indonesia. Salah satunya saat Bapak Menteri Nadiem Makarim mengundang para guru-guru penggerak dalam sebuah forum pendidikan dalam memperingati Hari Guru Nasional 2022. Beberapa guru sangat mendorong para guru lainnya untuk bekerja dengan cerdas, inovatif dan kreatif. 

Selain itu, dengan adanya Kurikulum Merdeka yang sangat fleksibel mampu memberi manfaat bagi para guru agar berfokus pada materi yang esensial dan memberikan keleluasaan dalam menggunakan perangkat mengajar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik para peserta didik. Hal ini juga mendukung guru dalam mengajar secara mandiri, mengembangkan praktik dan membagikan cara pratik-praktik baik yang telah dilakukan oleh satu guru kepada guru yang lain.

Beberapa keunggulan dari platform Merdeka Mengajar adalah memberi pelajaran, pelatihan, membuka pola pikir para guru serta mengubah mindset yang kurang tepat menjadi mindset yang benar. "Mindset yang tepat akan menciptakan terobosan atau inovasi baru", tentunya dibarengi dengan niat dan tekad yang kuat. "Guru yang sudah merdeka atau guru yang kreatif -- adalah guru yang selalu mencoba hal-hal baru untuk menimbulkan rasa ingin tahu atau rasa kesenangan bagi para murid".

Hal ini seperti yang dilakukan oleh satu guru penggerak asal Papua, Dolvina Lea Ansanay yang memanfaatkan platform Merdeka Mengajar dengan bijaksana. Aplikasi yang berfungsi sebagai mengajar, belajar, dan juga berkarya membuat Ibu Guru Dolvina mengeksekusi idenya secara langsung dalam pembelajaran di sekolah. Contohnya, beliau menerapkan pembelajaran berdiferensiasi kepada para peserta didik di sekolah ia mengajar. Pembelajaran berdiferensiasi ia dapatkan pada saat mengikuti program Guru Penggerak Pembelajaran dan mempelajari melalui aplikasi Merdeka Mengajar. Menariknya pembelajaran diferensiasi ini diterapkan dengan melihat potensi minat dan bakat semua peserta didik. 

Walaupun dalam keterbatasan teknologi, tidak memutuskan niat dan tekad ibu guru tersebut dalam menggali potensi para peserta didik dengan cara membagi berdasarkan tugas kelompok kepada siswa. Pembagian kelompok tersebut berupa: kelompok tarian, menyanyi, membuat artikel, dan membuat puisi. Para peserta didik tinggal memilih kelompok yang disukai berdasarkan hobi maupun talenta yang dimiliki.  Disisi lain, tanpa disadari bahwa potensi para siswa ini menjadi fasilitas bagi para murid dalam menciptakan inovasi-inovasi baru berdasarkan kemampuan alami yang mereka miliki. 

Pada akhirnya, hasil karya cipta tersebut dikemas menjadi suatu kegiatan pembelajaran yang menarik. Untuk menyimpulkan, dengan adanya platform Merdeka Mengajar ini akan menciptakan Belajar secara Merdeka (Merdeka Belajar) bagi para guru dan siswa. Selain itu, hal ini akan berdampak positif pada kepuasaan mental dan emosional para peserta didik saat belajar karena mereka melakukannya dengan motivasi yang baik dan hati yang senang.

Originally written by Zefanya Preticia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun