Mohon tunggu...
Auly Mirsa
Auly Mirsa Mohon Tunggu... Mahasiswa - haloowww everyone

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Bentuk-bentuk Hadis

29 Desember 2021   13:41 Diperbarui: 29 Desember 2021   14:04 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

URGENSI BENTUK-BENTUK HADITS DALAM EDUKASI ULUMUL HADIS

Mengapa harus hadis ? Untuk apa ? Dalam edukasi islam sangat diperlukan pembelajaran hadis. Mengapa ? karena hadis merupakan pegangan untuk kita hidup di masa yang akan datang. Apalagi pada era zaman sekarang tingginya digital yang dimana seluruh masyarakat islam harus di edukasi sesuai syariat agama dengan benar. Jika tidak, dapat membahayakan kehidupannya di masa yang akan datang. Yang bisa menimbulkan keresahan di lingkungan sekitar karena mereka tidak memiliki pegangan dalam hidupnya.

Apa itu Hadis ?

Hadis secara bahasa yaitu baru atau jadid, berita atau khabar, dan cerita. Secara istilah hadis adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi agung Nabi Muhammad SAW, sesuatu itu merupaka perkataan, perbuata, dan taqrir atau ketetapan. Kedudukan hadis berada setelah Al- Qur'an. Hadis itu sebagai penjelas dari fungsi Al-Qur'an. Al-Qur'an dan Hadis hal yang tidak dapat dipisahkan kaitan yang sangat erat dalam pemahamannya dan diamalkan.

Bentuk-bentuk hadis

Hadits adalah hal-hal yang datang dari Rasulullah SAW, baik itu ucapan, perbuatan, atau pengakuan (taqrir).
Hadits dibagi menjadi 3 bentuk :


a. Hadits Qauliyah
Hadits Qauliyah yaitu ucapan-ucapan atau sabda Nabi dalam berbagai kesempatan dan keadaan yang berhubungan dengan penerapan hukum atau ketentuan-ketentuan lain dalam islam. dengan kata lain hadist tersebut berupa perkataan Nabi SAW yang berisi berbagai tuntutan dan petunjuk syara’ , peristiwa-peristiwa dan kisah-kisah, baik yang berkaitan dengan aspek akidah, syari’ah maupun akhlaq.

Menurut rangkingnya Hadist qauli menempati urutan pertama dari bentukbentuk hadist lainnya. Urutan ini menunjukkan kualitas hadist qauli menempati kualitas pertama diats kualitas hadist fi’li dan hadist taqriri.

Para ulama dalam kasus seperti ini mereka menetapkan bahwa sunnah qauliyah itu lebih didahulukan. Karena perbuatan Nabi itu tidak bisa digeneralisasikan, ia memiliki kemungkinan sebagai perbuatan yang khusus bagi Nabi. 

Adapun perkataan Nabi, maka ia bersifat general. Maka ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan sesuatu atau melarang sesuatu namun beliau melakukan hal yang berlawanan dengan itu, maka dimungkinkan ketika itu beliau melakukan hal yang khusus bagi beliau sendiri.

b. Hadits Fi'liyah

Hadits Fi'liyah yaitu perbuatan atau perilaku Nabi untuk memberikan tuntunan atau contoh pelaksanaan ibadah atau urusan-urusan lain dari islam.

Hadits fi’liyah didasarkan pada sikap atau perbuatan Rasul maka isi dari hadits tersebut tak lain merupakan cerminan amalan yang dilakukan oleh rasulullah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun