Mohon tunggu...
Aulia Andhikawati
Aulia Andhikawati Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar di bidang Perikanan

Aulia Andhikawati, S.Pi., M.Si merupakan staff pengajar di Program Studi Perikanan K. Pangandaran, Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kenali Potensi Pengolahan Ikan Lele dengan Konsep Zero Waste

12 Agustus 2021   12:38 Diperbarui: 12 Agustus 2021   12:57 2821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi (https://www.canva.com/design)

Ikan lele  (Clarias Sp.) merupakan salah satu ikan air tawar dengan komoditas tinggi yang ekonomis. Ikan lele memiliki harga berkisar 19.000 - 25.000 per kg, tergantung jenisnya, yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan kalangan masyarakat. Pertumbuhan rata-rata produksi ikan lele termasuk dalam komoditas tertinggi kedua setelah ikan gurame yaitu 56,32% pada tahun 2015-2018. kenaikan produksi ikan lele dari tahun 2017 ke 2018 sebesar 114,82%. 

Data produksi ikan lele di Indonesia menurut KKP pada tahun 2020 sebesar 347.511 ton. Capaian target konsumsi ikan tahun 2020 mencapai 56,39 kg/kapita/tahun. Ikan lele umumnya dikonsumsi dengan cara digoreng dan dibakar, akan tetapi ikan lele juga dapat dibuat menjadi produk olahan frozen food, seperti nugget lele, bakso lele, dan lainnya.

Tingginya angka konsumsi ikan maka akan berbanding lurus dengan limbah yang dihasilkan. Limbah pengolahan perikanan berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua, yaitu limbah padat yang terdiri dari kepala, tulang, kulit/sisik, isi perut dan limbah cair seperti air cucian ikan, perebusan dan proses lainnya. 

Pengurangan limbah pengolahan dapat diterapkan jika dalam pengolahan ikan menerapkan konsep zero waste melalui optimalisasi pemanfaatan limbah terutama limbah padat pengolahan ikan lele. Pengolahan ikan yang menerapkan proses zero waste akan meningkatkan nilai tambah produksi dan memberikan keuntungan yang kebih besar.

Bagian ikan lele yang dapat dimanfaatkan selain pada daging, yaitu kulit, tulang, isi perut dan kepala. Adapun bagian daging ikan lele dapat diolah menjadi berbagai macam produk seperti nugget dan bakso. Bagian tulang dapat diolah menjadi keripik tulang ikan (Hapsari dan Widyastuti, 2018), dan tepung tulang ikan (Munandar dan Haryati, 2012). 

Tepung ikan dapat dikembangkan menjadi produk fortifikasi tepung ikan pada pembuatan kue. Bagian kulit dapat diolah menjadi kerupuk kulit ikan dan crispy kulit ikan. Bagian isi perut dan kepala ikan lele dapat diolah menjadi silase untuk pakan ternak, dan bekasang. Limbah cair pada pengolahan ikan dihasilkan dari proses perebusan atau pengukusan dapat dimanfaatkan sebagai penambah dan penguat rasa pada pengolahan kerupuk. 

Pengolahan ikan lele dengan konsep zero waste diharapkan dapat mengurangi limbah pengolahan. Selain itu juga dapat meningkatkan jumlah konsumsi ikan lele pada masyarakat terutama anak-anak dengan dikembangkannya berbagai diversifikasi produk ikan lele.

Referensi

  1. [KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2020. Produksi Perikanan. (diakses pada tanggal 12 Agustus 2021) https://statistik.kkp.go.id/home
  2. [KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2018. Refleksi 2018 dan Outlook 2019. Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Jakarta
  3.  Munandar A, dan Haryati S. 2012. Penerapan Konsep Zero Waste pada Pengolahan Abon Ikan Bandeng (Chanos Chanos). Jurnal Perikanan dan Kelautan, 2(2): 127-130
  4. Hapsari D.I, dan Widyastuti E. 2018. Inovasi Produk Makanan Olahan melalui Pembudidayaan Belut dan Ikan Lele serta Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan. Abdimas Unwahas, 3(1): 40-45

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun