Mohon tunggu...
Lily
Lily Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - kebetulan lahir dari rahim perempuan sebagai seorang perempuan

membenamkan diri dalam kata-kata adalah caraku melarikan diri dari hiruk pikuk kehidupan yang terlalu ramai.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Indomie dan Malam yang Riuh

4 Maret 2021   17:00 Diperbarui: 4 Maret 2021   17:03 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di luar hujan. dingin. berisik. tapi dunia luar memang seperti itu. oh lupa. masak indomie rebus. jangan lupa telurnya. masih hujan, payung cuma satu. sudah malam, harus pulang. perempuan nggak boleh pulang larut malam. dini hari, boleh dong? hus. selalu membingungkan. indomienya boleh nambah? boleh kalau kamu masih butuh kehangatan. di luar masih gaduh. selalu, riuh sekali. bukan karena hujan badai. tapi turbulensi kehidupan. tidak apa, kalau belum siap jangan keluar dulu. indomie dan telurnya yang kebanyakan itu dihabiskan dulu. jangan lupa juga diminum juga cokelat hangatnya. semoga kamu nyaman di sini. semoga di sini selalu bisa menenangkan.

Depok, 30 Desember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun