Mohon tunggu...
Aulia Fadiah
Aulia Fadiah Mohon Tunggu... Penulis - Young Woman

Alam dan tulisan adalah duniaku yang saling berpelukan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pangkuan Lautan yang Lembut dan Maha Indah

22 September 2023   19:05 Diperbarui: 22 September 2023   19:06 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by. Aulia Fadiah

Di ujung jari-jari pasir yang halus, terbentanglah sebuah surga yang tak terlukiskan keindahannya. Pantai, bagaikan pangkuan lembut laut yang menjemputmu dengan penuh kasih sayang. Di sinilah, alam menciptakan karya seni paling agung, tempat di mana cinta antara daratan dan laut menyatu dalam tarian yang begitu harmonis.

Sinar matahari menjatuhkan sinar-sinar emasnya ke permukaan laut, menciptakan kilauan permata air yang tak terhitung jumlahnya. Air laut yang bergoyang-goyang dengan lembut seperti sang permaisuri yang menari dengan gemulai, merayu kita untuk terlibat dalam keintiman mereka. Ombak yang bergulung-gulung seperti pelukan hangat dari raksasa lembut, mengusapkan dirinya ke pantai dengan kasih sayang, merayakan pertemuan mereka yang abadi.

Baca juga: Gacha dan Judi

Pasir putih, halus dan lembut seperti bedak sutra, begitu mengundang kita untuk meletakkan langkah kita dengan penuh perasaan. Setiap langkah adalah perjalanan menuju ketenangan yang dalam, seperti berjalan di atas awan yang melayang di atas lautan. Pantai adalah tempat di mana waktu berhenti, dan kita merasa seolah-olah kita menginjakkan kaki di surga yang dirancang oleh dewa-dewa.

Pohon-pohon kelapa menjulang dengan anggun di tepi pantai, menyapu langit dengan daun-daunnya yang lembut. Mereka adalah penjaga rahasia dan penjaga impian yang tersembunyi di bawah naungan mereka. Di bawah perlindungan mereka, kita merasa aman, seolah-olah kita berada dalam pelukan ibu bumi yang lembut dan penuh cinta.

Pantai adalah tempat di mana cinta bumi dan laut, matahari dan bulan, bertemu dalam pelukan keabadian. Ketika senja tiba, langit berubah menjadi palet warna yang tak terlukiskan. Matahari perlahan tenggelam ke dalam laut, meninggalkan jejak kilauan oranye yang memikat hati. Bulan muncul sebagai ratu malam, memancarkan cahaya lembutnya ke pantai, seolah-olah dia ingin bergabung dalam perayaan keindahan ini.

Di pantai, kita merasa keajaiban alam yang tiada tara, di mana kata-kata hampir tak mampu menggambarkan keindahan yang ada di hadapan kita. Ini adalah tempat di mana hati dan jiwa kita melebur dengan kelembutan alam, di mana kita merasa sebagai bagian dari sesuatu yang jauh lebih besar dan suci. Pantai adalah pangkuan laut yang lembut, tempat kita dapat merenung dan menghargai keindahan yang ada di sekitar kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun