Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Olahraga Sehat pada Bulan Ramadan di Rumah dan Kantor

29 Maret 2024   07:38 Diperbarui: 29 Maret 2024   14:13 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengantar 

Bulan Ramadan merupakan bulan penuh berkah dan ampunan. Di bulan ini, umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa, di mana mereka menahan diri dari makan dan minum mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan tidak berarti harus mengabaikan kesehatan dan kebugaran tubuh.

Bagi mereka yang bekerja kantoran, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh di bulan Ramadan bisa menjadi tantangan tersendiri. Padatnya aktivitas pekerjaan dan kelelahan akibat berpuasa dapat membuat seseorang enggan untuk berolahraga.

Namun, penting untuk diingat bahwa olahraga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, baik fisik maupun mental. Olahraga dapat membantu meningkatkan stamina, menjaga kesehatan jantung, dan meningkatkan mood. Selain itu, olahraga juga dapat membantu tubuh lebih segar dan berenergi selama menjalankan ibadah puasa.

Pengalaman Berolahraga Ringan di Rumah dan Kantor

Dalam usia saya sudah 56 tahun, saya selalu berusaha untuk tetap aktif dan berolahraga secara rutin. Di bulan Ramadan ini, saya tetap berolahraga ringan di rumah dan di kantor.

Di rumah, saya biasanya melakukan pelemasan otot dan push-up setiap pagi setelah sahur. Pelemasan otot membantu tubuh saya lebih lentur dan terhindar dari cedera. Push-up membantu saya untuk menjaga kekuatan otot dada, bahu, dan trisep.

Di kantor, saya memanfaatkan waktu luang untuk melakukan peregangan ringan atau push-up dan pull-up. Hal ini membantu saya untuk meningkatkan peredaran darah, menghilangkan rasa penat dan meningkatkan fokus kerja.

Tantangan Push-Up dengan Mahasiswa

Terkadang saya menantang mahasiswa saya untuk lomba push-up setelah shalat Ashar. Saya ingin menunjukkan kepada mereka bahwa usia tidak selalu menjadi batasan dalam hal kekuatan dan ketahanan.

Biasanya saya menyerah di angka 20 dan tidak bisa melanjutkan karena tangan sudah gemetaran menahan berat badan.

Meskipun sebagian besar mahasiswa masih muda dan energik, saya berhasil mengalahkan mereka dalam lomba push-up. Hal ini tentu saja menjadi kejutan bagi mereka dan menunjukkan bahwa dengan disiplin dan latihan yang teratur, kita dapat tetap bugar dan kuat di usia berapapun.

Bagi saya ini merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk dikaji Kenapa anak muda berumur di awal 20-an tidak sanggup push up 20 kali satu kali tarikan. Apakah pendidikan dan lingkungan kita tidak mampu membuat mereka tertarik untuk berolahraga dan menjaga kesehatan.

Tips Olahraga Sehat di Bulan Ramadan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun