Kebijakan-kebijakan ini menunjukkan upaya serius dari masing-masing negara dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh El Nio, dengan fokus pada adaptasi dan mitigasi untuk meminimalisir dampak negatif terhadap produksi pangan dan ekonomi pertanian.
Kesimpulan
Indonesia, sebagai salah satu konsumen beras terbesar di dunia pernah swasembada beras selama enam tahun sejak 1984, masih memiliki potensi untuk meningkatkan produksi. Indonesia perlu mengambil pelajaran dari ketiga negara tersebut di atas antara lain Membangun sistem irigasi yang efisien untuk mendukung produksi beras yang stabil. Mengadopsi mekanisasi pertanian untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Memastikan sistem pengolahan dan penyimpanan yang baik untuk menjaga kualitas beras. Mendiversifikasi produk beras untuk memenuhi permintaan pasar ekspor yang beragam. Membangun dan mengembangkan brand beras nasional yang diakui di pasar internasional. Memberikan dukungan kepada petani dan eksportir beras, baik dalam bentuk subsidi maupun insentif pajak. Mencari pasar ekspor baru dan mendiversifikasi pasar ekspor untuk mengurangi ketergantungan pada pasar-pasar tertentu.
Ketiga negara ini telah menunjukkan kemampuan adaptasi dan inovasi dalam industri beras. Dengan memanfaatkan teknologi, pengelolaan sumber daya yang efisien, dan strategi pemasaran yang efektif, Thailand, Pakistan, dan Vietnam terus memperkuat posisi mereka di pasar beras global. Pertumbuhan ekspor yang konsisten menunjukkan bahwa ketahanan pangan dan ekonomi dapat dicapai melalui kerja keras dan dedikasi.
Kebijakan-kebijakan lain dari ketiga diatas menunjukkan upaya serius dari masing-masing negara dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh El Nio, dengan fokus pada adaptasi dan mitigasi untuk meminimalisir dampak negatif terhadap produksi pangan dan ekonomi pertanian.