Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jadi Dosen adalah Hadiah Terindah, Walaupun Itu Berat

26 Februari 2024   22:15 Diperbarui: 28 Februari 2024   21:40 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://news.detik.com/x/detail/spotlight/20230511/Kerja-Romusa-Gaji-Kaki-Lima/images/infografik-2-64as59.png

****

Pada suatu kesempatan, ketika saya berada di Palembang sekitar bulan Agustus-September 1996, saya mengetahui ada lowongan dosen di Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas (Unand) di Padang melalui kertas pengumuman yang ada di jurusan.

Ibu juga memberi tahu saya dan saya mencoba mengirimkan lamaran. Namun, pikiran saya berkata, "Kalau jadi dosen, pasti harus kuliah lagi... rasanya pusing." Namun, takdir berkata lain, dan akhirnya saya memulai perjalanan sebagai seorang dosen.

*****

Tak disangka, segala hal berjalan dengan mulus menuju peran sebagai seorang dosen. Semua tahapan administrasi dan wawancara dilewati tanpa hambatan. Perjalanan menjadi seorang dosen bagaikan jalan yang dilapisi karpet permadani merah. Dipersilahkan.

Sesegeranya setelah kelulusan, saya langsung dipanggil berdinas pada akhir bulan Desember tahun 1996. Selanjutnya bulan Februari 1997 SK CPNS keluar dan saya resmi sebagai aparatur negara, jadi dosen.

*****

Pada tahun 1998, bulan Februari, saya menikah. Kemudian, 2 bulan setelahnya, saya pergi ke Bali untuk mengikuti kursus bahasa Inggris di IALF selama hampir 6 bulan dan berhasil mendapatkan skor IELTS 6.5. Angka yang cukup agar saya bisa diterima salah satu perguruan tinggi bergengsi di bidang teknologi di UK, UMIST ketika itu, dan sekarang sudah digabungkan dengan Manchester university menjadi perguruan tinggi yang lebih besar yaitu University of Manchester.

Bagi saya, pergi ke Bali dengan istri mengikuti kursus bahasa Inggris bagaikan hadiah bulan madu pertama, dan kemudian melanjutkan ke Manchester untuk mengikuti program Magister sebagai bulan madu kedua.

Memang, jika menempuh perjalanan jauh seperti itu memakai uang sendiri tidak akan sanggup , sebuah perjalanan yang hampir mustahil. Ratusan juta hingga milyaran rupiah akan dihabiskan untuk kegiatan yang hanya berlangsung beberapa bulan di Bali dan dilanjutkan di Manchester.

Angka rupiah yang diberikan kepada saya untuk kursus di Bali dan kuliah di Manchester tentu jauh lebih besar jika dibandingkan dengan uang yang akan dikumpulkan oleh kawan-kawan yang berkarir di dunia industri dan BUMN dalam rentang waktu 3 tahun tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun