Colo, 4 Agustus 2025 - Inovasi ramah lingkungan dan kreativitas menjadi sorotan utama pada kegiatan masyarakat Desa Colo, Kabupaten Kudus, Kecamatan Dawe. Pada Senin (4/8), Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Colo menggelar sosialisasi dan demonstrasi pembuatan lilin aroma terapi berbahan dasar minyak jelantah. Kegiatan yang dilaksanakan di kediaman salah satu anggota PKK ini dihadiri puluhan ibu-ibu PKK yang tampak antusias mengikuti setiap sesi.
Kegiatan pendampingan pembuatan lilin aromaterapi dilaksanakan pada Senin, 4 Agustus 2025 pukul 13.00--15.00 WIB bertempat di kediaman salah satu anggota PKK di Desa Colo RT 2 RW 3. Kegiatan ini diikuti oleh 48 orang ibu - ibu PKK dari Desa Colo sendiri.
Acara ini bertujuan mengajak masyarakat untuk mengelola limbah rumah tangga secara kreatif dan bermanfaat.
Penanganan limbah minyak jelantah yang sering mencemari lingkungan, serta peningkatan keterampilan masyarakat dalam mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomi. Dalam sambutannya, perwakilan Tim KKN menyampaikan bahwa minyak jelantah adalah limbah rumah tangga yang sering diabaikan, padahal jika diolah dengan benar dapat memberikan manfaat besar.
"Biasanya minyak jelantah dibuang begitu saja, yang lama-lama bisa merusak tanah dan mencemari air. Padahal dengan sedikit kreativitas, minyak ini bisa diubah menjadi lilin aroma terapi yang wangi, cantik, dan punya nilai jual," jelasnya salah satu anggota tim KKN.
Sesi pertama diisi dengan materi sosialisasi mengenai bahaya pembuangan minyak jelantah ke lingkungan, dilengkapi tips mengelola limbah rumah tangga secara sederhana. Peserta juga diberikan pengetahuan tentang bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat lilin aroma terapi, seperti minyak jelantah yang telah disaring, parafin atau bahan lilin lainnya, pewarna, serta pewangi alami atau sintetis.
Memasuki sesi demonstrasi, para peserta diajak melihat langsung proses pembuatan lilin. Tahapan dimulai dari penyaringan minyak jelantah untuk menghilangkan sisa kotoran, kemudian mencampurkannya dengan bahan lilin, menambahkan pewarna sesuai selera, hingga mencampurkan aroma terapi seperti lavender atau vanilla. Setelah itu, adonan lilin dituangkan ke dalam cetakan dan dibiarkan mengeras.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan serta keinginan mereka untuk mempraktikkan langsung di rumah. Salah satu anggota PKK menyampaikan bahwa keterampilan ini tidak hanya bermanfaat untuk kebutuhan pribadi, tetapi juga membuka peluang usaha rumahan. "Bisa untuk dipakai sendiri, bisa juga dijual. Modalnya murah, hasilnya menarik, dan aromanya bikin rileks," ujar Ibu Sri.