Mohon tunggu...
Audy Pramudita
Audy Pramudita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Never surrender

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Si Manis

26 Desember 2020   06:33 Diperbarui: 26 Desember 2020   06:42 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rasanya tak bisa diduga

Warna beragam dengan sumbernya

Orang silam mengetuk jadi penjamu

Memberikan aroma mistik terdahulu

Jadikan jajan anak di jalan 

Meramu dalam kelekatan rasa


Menggiurkan gigi pengunyah

Menampakkan komponen penggerak gula

Menggoyahkan insan penghalang si manis

Meratapi jeruji pahit teman manisnya

Seolah merpati menerbangkan serbuk buih merona

Seakan kalah dalam keharmonisan

Tingginya peminat pembentuk nuai nirai di pucuk pepohonan

Merangkul pohon demi pohon tuk si manis pujaan pahit

Menerangkan makna seimbang akan hidup antara manis dan pahit

Membelenggu dalam suram para penimbun lemak

Tak dapat merasa manis dalam rumah giginya

Berkurang lingkaran lolipop, tercampur dengan bibit penyakit

Memberi makan para kanker yang merenggut badan

Sungguh rasa yang seimbang, tak dapat mengagumkan disetiap orang

Mendambakan penuh rasa kejutan

Memalingkan sosok penepi gula gula

Terasa hampa untuk beberapa merdeka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun