Mohon tunggu...
Inovasi

Pendidikan Kesadaran Lingkungan: Tanggung Jawab Siapa?

25 April 2017   09:57 Diperbarui: 25 April 2017   19:00 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

              Lain halnya ketika saya indekos pada keluarga Kidney dari tahun 1991-1994. Tiap malam sehabis makan, Ibu Lucille dengan rajin memisahkan sampah kertas, botol plastik, kaleng aluminium, baterai dan sisa makanan.

              Kemudian, Ibu Lucille membawa sisa makanan ke kebun di belakang rumah untuk dijadikan pupuk kompos. Sedangkan, sampah lainnya dibungkus rapi secara terpisah di plastik khusus berwarna hijau yang diangkut tiap minggu oleh pengangkut sampah area ‘ Mont Albert ‘ .

               Hasilnya, seluruh keluarganya termasuk saya selalu bertanya kepada Ibu Lucille, tempat plastik manakah yang tepat untuk sampah tertentu jika hendak membuang sampah.

               Dari contoh pengalaman di atas, pendidikan kesadaran lingkungan yang efektif di rumah akan terjadi bila terdapat contoh nyata secara konsisten dari keluarga. Karena hal inilah yang membentuk karakter dan pola pikir yang tepat pada anak-anak mengenai pelestarian lingkungan.

Sekolah

               Pada suatu malam di musim dingin 1990, saya diajak oleh Will dan ibunya untuk menghadiri pertunjukan drama sekolahnya yang berjudul ‘Suburban Circus’ , dimana Will berperan sebagai polisi lalu lintas.


               Drama ini mengisahkan tentang bagaimana tindakan seseorang akan mempengaruhi kehidupan orang lain baik dalam pekerjaan, rumah dan sekolah.  Ada satu adegan yang menampilkan sekelompok pengangkut sampah yang terpeleset karena kantung sampah tidak ditutup dengan rapat.

               Adegan tersebut penuh dialog dan gerakan yang lucu sehingga meninggalkan kesan mendalam bagi saya. Hasilnya, sampai sekarang saya selalu memastikan kantung sampah tertutup dengan rapat sebelum dibuang ke tempat sampah.

               Hal ini adalah contoh dari pendidikan kesadaran lingkungan di sekolah yang bersifat tidak menggurui.

               Sekolah-sekolah di Australia mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi telah memasukkan pelajaran mengenai dampak dari merusak lingkungan pada kurikulum sekolah.

               Pendidikan kesadaran lingkungan tidak hanya dilakukan di dalam kelas tetapi juga di luar kelas. Anak-anak tersebut diajak keluar dari lingkungan sekolahnya secara rutin baik mingguan atau bulanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun