Mohon tunggu...
Jeanne Mejia
Jeanne Mejia Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Freelance Content Writer

Penulis freelance content writer yang tertarik dengan topik - topik seputar startup, digital marketing, digital campaign, dan bisnis

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Benarkah Cara Mengelola Perusahaan Start Up Lebih Sulit Dibandingkan Perusahaan Korporasi?

30 Maret 2020   21:59 Diperbarui: 6 Mei 2020   21:40 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Korporasi juga memiliki divisi keuangan sendiri, beberapa diantaranya menggandeng konsultan keuangan untuk membantu memberikan saran dalam pengelolaan keuangan perusahaan.

Meskipun Sedikit, Tetap Saja Manajemen SDM Menjadi Tantangan

Jumlah karyawan startup yang baru merintis kurang dari lima tahun, jumlahnya kurang dari seratus beda dengan korporasi yang sudah ratusan termasuk yang ada di kantor cabang. Meskipun sedikit, people management dalam startup kerap menjadi masalah manajemen perusahaan yang bisa berujung pada konflik internal hingga mengakibatkan kebangkrutan.

Bagi startup yang baru merintis, para founders harus menjual ide, visi, misi, dan tujuan dari idenya agar menarik minat talenta. Dengan modal yang belum banyak sehingga tidak mampu membayar mahal karyawan, menjual mimpi menjadi kunci keberhasilan startup agar diminati oleh calon karyawan. 

Beberapa startup berhasil mendapatkan talenta terbaiknya, namun jika bisnis kurang lancar dan terjadi perbedaan visi dan misi dengan tim manajemen, serta mendapatkan iming - iming gaji dan jenjang karir yang lebih menjanjikan di tempat lain, mudah sekali bagi startup kehilangan talentanya.

Ada juga kasus dimana startup mendapatkan pendanaan entah dari dana investor maupun hadiah setelah memenangkan kompetisi, startup tersebut langsung buru - buru merekrut karyawan dalam jumlah banyak dengan mayoritas berpengalaman. 

Tentu membayar karyawan yang berpengalaman dan ahli dalam suatu bidang akan memakan beban gaji yang lebih banyak, namun cara ini belum tentu berhasil apabila tidak adanya koordinasi dan kolaborasi antar tim internal. Bila itu yang terjadi, para talenta bisa beralih ke perusahaan yang lebih mapan dan startup tersebut mengalami kerugian.

Salah satu startup yang merekrut karyawannya dengan hati - hati adalah Halo Jasa. Sebagai perusahaan startup yang bergerak di bidang jasa on demand seperti jasa cleaning service, service AC, jasa massage, dan salon mobil, melakukan manajemen perusahaanya dengan men-sortir penerimaan karyawannya dengan ketat. Hal ini dilakukan agar setiap karyawan yang masuk Halo Jasa, dapat memberikan kontribusi sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Berbeda dengan korporasi, dimana perekrutan karyawan melalui proses yang sangat ketat dengan berbagai tes yang harus dilalui sehingga tersaring kandidat terbaik di wawancara terakhir. Memang masih ada peluang untuk resign dalam waktu singkat, tetapi HRD lebih memiliki pengalaman dan perencanaan untuk mengantisipasi hal itu terjadi sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian yang besar.

Itulah berbagai tantangan yang akan dihadapi oleh startup dalam memetakan cara mengelola manajemen perusahaan. Awal - awal masa pendirian startup menjadi momen krusial bagi founders untuk menerapkan strategi manajemen perusahaan yang cerdas. Korporasi besar telah melewati tantangan - tantangan tersebut saat mereka masih berstatus startup, yang diperlukan hanya penyesuaian seiring berkembangnya zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun