Mohon tunggu...
Attar Musharih
Attar Musharih Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Attar Musharih

Seorang pengamat bola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Buah Simalakama dan Standard Tinggi Barcelona

28 September 2019   12:56 Diperbarui: 30 September 2019   02:24 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Foxsportasia.com

Hanya bermodalkan mental yang kuat dan permainan yang efektif cukup menjadikan rival Barca ini membuat seluruh dunia takjub dengan performa brillian setiap musim yang fokus pada UCL saja selama 3 musim berturut-turut dan meraih si kuping besar terus menerus walaupun di ajang La-Liga Barcelona mampu mendominasi begitu juga dengan Copa Del-Rey. 

Barcelona di sisi lain selalu dikandaskan secara menyakitkan dalam 4 tahun terakhir. Dari tahun 2017-2019 Barca selalu ditendang keluar dengan skor besar, ini menjadi pr besar bagi pihak klub, ada apa dengan mereka? padahal Barcelona memiliki pemain terbaik dunia seperti Lionel Messi namun tetap saja selalu dihantam oleh kompetitor eropa seperti PSG,Juventus,As Roma dan yang baru-baru ini adalah Liverpool. Hal yang harus menjadi fokus pemikiran Barca adalah tak ada kejayaan instan.

Mereka harus belajar dari Liverpool Jurgen Klopp yang membangun the reds dari berbagai sisi, rela mengambil langkah besar menjual Coutinho sang tulang punggung tim dan kemudian memboyong Van Dijk serta Alisson Becker (kiper) adalah salah satu contoh pembelian tercerdas dalam dunia sepakbola,sedangkan di sisi lain Barcelona cenderung membuang-buang uang padahal tim muda mereka adalah yang terbaik di Eropa. Juara UCL adalah target utama El-Barca musim ini sampai mereka rela membeli Griezmann dengan harga mahal musim ini serta mengejar Neymar menawarkan untuk menukar 3 pemain plus uang adalah salah satu ide terbodoh dan terburuk sepanjang masa, untung saja PSG tidak menerima penawaran itu. 

Pembelian jor-joran Barca melambangkan mereka memang benar-benar berniat untuk juara UCL kembali, namun apakah Valverde adalah orang yang tepat membawa mereka kearah itu?, di liga domestik Barca memang juaranya, namun standar klub dengan filosofi tersendiri ini memang beda dari yang lain. 

alam merajai Eropa adalah bukan sebuah hal yang mudah bahkan tim sekaliber Manchester City bersama Pep Guardiola dengan komposisi squad yang komplit dan menarik belum juga bisa mengukir sejarah mengangkat trofi UCL, selain the Citizens, tim yang dipernuhi berbagai bintang dunia yakni Paris Saint Germain dengan berbagai megastar di segala sektor juga belum bisa menembus babak 8 besar kendati memiliki squad termahal didunia serta salah satu yang paling ditakuti namun hanya mampu merajai domestik saja setiap musim, namun tamapknya musim ini mereka semakin garang setelah memboyong Idrissa Gueye,Ander Hererra dan Mauro Icardi.

Yang terpenting adalah mental dan efisien bermain. Valverde dinilai memiliki cara berlatih yang membuat pemain sering terkena cedera selain itu juga tidak memiliki prinsip melatih yang baik, tak bisa membawa tim bermental baja dengan jawabannya yang kadang tak melambangkan pelatih bersemangat. Rotasi pemain yang buruk serta tidak memanfaatkan kemampuan seluruh tim melainkan fokus pola serangan diserahkan kepada seorang Messi saja. 

Laga melawan Getafe nanti akan menjadi pembuktian seorang pelatih ini menghadapi tren buruk Blaugrana mengarungi musim ini. Target Barca dan standar yang mereka tetapkan lembar era musim ini adalah mereguh kembali si kuping besar tentunya sebuah hal yang mustahil mengingat lawan Granada sang tim promosi saja mereka keok, namun dalam Sepakbola bukan dari kehebatan semata tetapi konsisten dan kebangkitan saat dipukul jatuh adalah yang terpenting.

Bisa kita lihat Real Madrid dalam 3 musim perjalanan menjuarai UCL selalu mengawali musim bagaikan singa tertidur dan mengakhiri musim bagaikan tank yang meratakan segala tantangan. Barcelona harus segera bangkit dan menuju jalan tren positif jika ingin memastikan tiket menjawarai Eropa, harus disaksikan bagaiman squad komplit Blaugrana yang memiliki fantastic 6 di sisi penyerangan, gelandang berbakat DNA tiki-taka, kiper tembok Jerman dan juga sektor jantung pertahanan mereka dalam mengarungi musim 2019-2020 yang masih panjang.

Layak juga ditunggu perjuangan Blaugrana melewati grup F neraka di ajang UCL menghadapi Dortmund sang tembok kuning, Inter yang baru saja membeli 2 pemain dari MU yakni Lukaku dan Alexis Sanches serta Slavia Praha yang siap mengejutkan dunia dan bermain lepas tanpa beban.

Soal Valverde apabila dia tak berubah dan masih saja membuat keputusan buruk serta tidak sehat bagi keberlansungan filosofi Barcelona, mungkin memang sudah saatnya Blaugrana mencari penggantinya sebelum terlambat dan jatuh ke jurang keterpurukan, laga melawan Getafe akan menjadi penentu begitupula dengan nasib mereka di UCL apabila Barcelona bisa menunjukkan tren positif dan mental serta rekor yang baik dalam laga tandang selama paruh musim, mungkin masih ada asa harapan untuk mempertahankan pelatih ini tetapi apabila tetap begitu saja dan memperlihatkan ketergantungan kepada Messi yang sangat besar serta terseok-seok di ajang La-Liga dan bermain buruk saatnya untuk mencari pengganti, nama-nama seperti Eric Ten Haag,Ronald Koeman atau bahkan Xavi Hernandes layak menggantikan Valverde.

 Intinya apapun yang terjadi Barcelona harus sigap mengambil keputusan dan yang terutama menjaga sang bintangmuda seperti Ansu Fati agar tak diculik lagi oleh klub besar lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun