Mega Bintang Argentina ini sudah tak asing lagi dengan permainan Tiki-Taka dan memang La-Pulga merupakan pemain serbabisa bukan hanya memiliki kemampuan dribbling dan mencetak gol yang luarbiasa.
Messi juga memiliki visi yang fantastis bagaikan seorang gelandang membuat duet gelandang Xavi-Iniesta tak perlu kesulitan menemukan La-Pulga yang jenius mencari ruang dan menjadi kreator serangan skaligus yang mengakhirinya ditemani 2 winger serba kompak dan disiplin (Pedro dan David Villa) menciptakan serangan luarbiasa bagi Barcelona.Â
Serangan Barca di zaman Pep Guardiola tak kalah seram dari sektor lapangan tengah mereka. Bukan main pelatih jenius ini telah membuat produk La-Masia yang telah memiliki dasar Sepakbola indah mencapai level potensi tertinggi mereka dengan penyesuaian taktik yang benar-benar cerdas memang sesuai dengan tipikal bermain mereka.Â
Mereka tak perlu otot dan badan tinggi besar untuk bermain si kulit bundar, di musim 2010-2011 hanya Gerrard Pique saja yang bertubuh tinggi unggul di udara, hampir seluruh keseblasan Blaugrana berbadan kecil tetapi benar-benar lincah dalam mengatur tempo permainan mereka semuanya sebagai tim untuk mencetak gol mengandalkan kecepatan passing dan tiki-taka menciptakan gol kerjasama indah setiap kali merobek jaring lawan.
Intinya di era tersebut Barcelona merupakan tim jenius dan kiblat klub terhebat tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Xavi dan Iniesta yang tampil senantiasa memukau.
Blaugrana tampil bukan sekedar untuk menang tetapi juga menciptakan permainan yang memukau dunia setiap minggu dilewati, mampu menaklukkan seluruh lawannya tapi bukan sekedar menang biasa tetapi juga menaklukkan mereka dengan style permainan Tiki-Tak.
Tiki-taka seakan mengajarkan lawannya bahwa Sepakbola bukan sudut pandang biasa saja tetapi banyak cara untuk memainkannya seperti yang dikatakan mantan punggawa Blaugrana yakni straiker andalan Arsenal yakni Thierry Henry yang baru seakan melihat cara bermain sepakbola sesungguhnya kala dia membela Barcelona saat 2009 ketika dia akhirnya mampu mengangkat trofi UCL dibawah asuhan Pep Guardiola dia memandang Sepakbola baru bersama pelatih hebat itu.
Di era Guardiola setiap komponen barisan punggawa Blaugrana memiliki karakteristik masing-masing serta memiliki misi dan peran yang sangat penting bagi jalan alurnya permainan El-Barca.Â
Dani Alves dan Abidal adalah fullback berkarakteristik menyerang yang membuat opsi penyerangan Blaugrana menjadi beragam serta permainan seperti mengarah dan tidak masuk ke fase tak ada jalan solusi untuk mencetak gol. Barcelona senatiasa memiliki jalan untuk mencetak gol tidak membuat mereka kehabisan akal untuk menciptakan permainan berkelas khas Barca.Â
Memasuki era baru Barcelona seakan-akan kesulitan mulai dari ditinggalkannya mereka oleh Pep Guardiola kemudian masuknya Tito Villanova, sang asisten.
Blaugrana tetap bermain luarbiasa dan memukau tetapi kehilangan sosok Pep manajer luarbiasa dan motivator tim membuat mereka harus digilas Bayern Muenchen di semifinal dan seakan-akan permainan mereka mudah ditebak dan menempuh jalan tertebak serta kesulitan merobek gawang lawan.