Mohon tunggu...
Solehatin Kandari
Solehatin Kandari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hoby menulis dan membaca buka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Karena Anak Bukan Miniatur Dewasa: Suara Hati untuk Perlindungan Anak

26 April 2025   13:36 Diperbarui: 26 April 2025   13:36 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang mahasiswa PIAUD, saya semakin sadar bahwa anak-anak bukan sekadar "orang kecil" yang harus menurut, tapi mereka adalah pribadi utuh yang punya hak, perasaan, dan kebutuhan yang nyata. Perlindungan anak bukan lagi sekadar wacana bagi saya, tapi menjadi panggilan moral yang menyentuh hati.

Saya teringat satu momen ketika saya mengikuti praktik lapangan di sebuah PAUD. Ada seorang anak laki-laki yang sangat pendiam. Ia tak banyak bicara, bahkan sering terlihat ketakutan saat guru menaikkan suara. Setelah ditelusuri, ternyata ia kerap mengalami kekerasan verbal di rumah. Dari situ saya tersadar, bahwa kekerasan terhadap anak tidak selalu terlihat secara fisik. Banyak luka yang tak kasatmata, namun meninggalkan bekas yang dalam.

Anak-anak berhak mendapatkan perlindungan---bukan hanya dari kekerasan fisik, tetapi juga dari kekerasan emosional, diskriminasi, dan pengabaian. Mereka berhak merasa aman, dicintai, dan dihargai. Apalagi di usia dini, masa di mana fondasi karakter dan rasa percaya diri mereka sedang dibentuk.

Sayangnya, masih banyak orang dewasa yang menganggap anak tidak perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan, bahkan menyamakan mendisiplinkan dengan menghukum. Ini keliru. Mendampingi anak bukan tentang memberi perintah, tapi tentang memberi contoh dan mendengarkan dengan hati.

Sebagai calon pendidik anak usia dini, saya bertekad untuk menjadi bagian dari pelindung mereka. Mulai dari menciptakan ruang belajar yang ramah anak, menanamkan nilai empati, hingga berani bersuara jika melihat ketidakadilan terjadi pada anak. Karena perlindungan anak bukan hanya tugas pemerintah atau lembaga sosial---itu adalah tanggung jawab kita semua.

Anak-anak adalah cermin masa depan. Jika hari ini kita tidak melindungi mereka, jangan berharap dunia esok akan lebih baik. Maka, mari mulai dari diri sendiri---dengan menjadi orang dewasa yang aman dan layak diteladani.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun