Mohon tunggu...
Atikah Fadhilah Aliatuzzahra
Atikah Fadhilah Aliatuzzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seputar masa kini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Stop Book Shaming

8 Juni 2022   12:43 Diperbarui: 8 Juni 2022   12:56 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa sih book shaming itu? Kenapa kita tidak boleh book shaming? Istilah book shaming mungkin masih terdengar asing dan belum banyak orang tahu. Selama ini mungkin yang kita tahu hanyalah istilah body shaming yaitu perbuatan mengomentari tubuh atau fisik seseorang. Perbuatan body shaming itu sendiri entah sengaja atau tidak sengaja, dapat memengaruhi mental orang yang dikomentari. Nah ternyata di dalam dunia perbukuan itu juga ada lho istilahnya yaitu book shaming.

Istilah book shaming itu tidak jauh beda dengan istilah body shaming. Seperti namanya jika body shaming mengarah pada mengomentari fisik atau tubuh seseorang, book shaming mengarah pada mengomentari buku bacaan seseorang. Book shaming juga dapat merusak tatanan sosial yang mana muncul diskriminasi terhadap sesuatu genre buku dan menjadikan genre tertentu menjadi yang superior sehingga menutup mata dari keindahan atau kebenaran lain. Jadi Apa itu book shaming? Book shaming merupakan suatu tindakan pemberian stigma atau penghakiman atas buku bacaan seseorang. 

Hal itu kerap dilakukan agar orang merasa bersalah dan tidak percaya diri terhadap buku yang di baca atau selera buku mereka. Pelaku book shaming kerap meremehkan seseorang atas buku bacaan mereka. Misalnya, ada seseorang yang usianya berkisaran 20-30 tahun yang menyukai atau senang membaca buku komik, kemudian ia dikomentari bahwa buku bacaannya tidak sesuai dengan usianya. Padahal kenyataannya buku komik itu diperuntukkan untuk semua kalangan usia.

Munculnya fenomena book shaming di tengah masyarakat di Indonesia merupakan salah satu bentuk penghalang dalam proses bangsa Indonesia dalam usaha peningkatan minat baca. Perlu diketahui bahwa dari data UNESCO menyebutkan Indonesia menempati urutan kedua dari bawah soal literasi dunia yang berarti minat baca dari masyarakat Indonesia sangat rendah. Adanya tindakan book shaming dapat menghambat atau melemahkan usaha dalam peningkatan minat baca di masyarakat, karena salah satu usaha untuk dapat meningkatkan minat baca yaitu dari membaca buku bacaan yang digemari.

Berikut ini merupakan berbagai bentuk perilaku yang tanpa kita sadari adalah aktivitas dari book shaming.

1. Merendahkan genre tertentu dari suatu buku. Sangat disayangkan masih banyak masyarakat di Indoensia yang merendahkan dan menilai kelayakan dari genre buku  tertentu. Genre apapun, semua buku adalah karya yang patut untuk kita hargai dan apresiasi.

2. Merasa buku yang kita baca adalah yang paling keren, Tindakan atau perilaku ini dapat menyebabkan mudah memandang rendah buku bacaan orang lain. Hargai apa yang orang lain baca, justru jadikan sebagai bahan diskusi.

3. Menilai buku dari siapa penulisnya. Tak jarang kita temui seseorang yang terlalu mengagungkan penulis favoritnya. Kemudian memandang remeh penulis lainnya yang seharusnya sebagai pembaca kita harus bersedia untuk membuka pikiran agar kita mendapatkan wawasan seluas-luasnya dari sumber manapun.

Terdapat beberapa ciri seseorang terkena book shaming

1. Merasa tidak percaya diri untuk membaca suatu genre tertentu di ruang publik

Seseorang yang terkena book shaming seringkali akan merasa tidak percaya diri ketika membaca buku yang dinilai buruk oleh orang lain dan sebaliknya jika buku yang di baca merupakan buku yang populer ia akan lebih percaya diri dan bangga dengan apa yang di baca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun