Ingat bagaimana kita menghafal nomor HP? Bukan satuan digit, melainkan kelompok: 0812 - 345 - 6789.
Dengan menggunakan prinsip ini dalam pekerjaan---seperti membuat kerangka sebelum menulis, atau membagi proyek besar ke dalam sub-tugas---kita membantu otak bekerja lebih efisien dan mengurangi risiko kewalahan.
3. Kategorisasi dan Prioritas: Jangan Letakkan Semua di Kepala
Bayangkan masuk ke ruangan yang penuh tumpukan dokumen tak berlabel. Itulah yang terjadi dalam pikiran kita saat kita tidak mengelompokkan dan memprioritaskan informasi.
Levitin menyarankan untuk mengembangkan sistem kategorisasi yang konsisten. Misalnya, klasifikasikan email berdasarkan topik atau gunakan label warna untuk agenda harian. Dengan begitu, otak tak perlu "mencari-cari" terlalu lama ketika membutuhkan sesuatu.
Lebih dari itu, tentukan prioritas. Tidak semua tugas penting harus dikerjakan hari ini. Dengan memilih 1--3 hal penting setiap hari, kita bisa bekerja lebih fokus dan tidak stres.
4. Gunakan Teknik Pomodoro untuk Mengelola Waktu
Meskipun sudah disebut sebelumnya, teknik Pomodoro pantas mendapat tempat tersendiri. Ini bukan sekadar alat manajemen waktu, melainkan pelindung fokus kita.
Bekerja dalam blok 25 menit lalu istirahat 5 menit menciptakan ritme alami yang membantu otak tetap segar. Setelah 4 siklus, kamu bisa istirahat lebih panjang (15--30 menit). Pola ini mencegah kejenuhan, memperpanjang durasi kerja produktif, dan meminimalkan gangguan.
Pomodoro juga membuat pekerjaan besar terasa lebih ringan, karena kamu hanya perlu "menyelesaikan satu blok waktu" pada satu saat.
5. Latih Perhatian seperti Otot